Mohon tunggu...
Ika PuspaDewi
Ika PuspaDewi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Jangan takut untuk menulis karena tulisanmulah yang akan mengubah dunia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Pamit

4 Desember 2020   10:25 Diperbarui: 4 Desember 2020   10:40 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selasa malam yang sunyi

Ku duduk di sudut ruangan yang sepi

Hujan pun ikut mendengar jeritan hati

Air mata pun terjatuh membasahi pipi

Aku pun mulai berfikir

Apa sebaiknya aku pergi....???

Aku pamit

Aku pamit bukan untuk pergi

Aku pamit bukan ku tak setia lagi

Dan aku pamit bukan tuk membuka hati

Tapi aku pamit tuk melihatmu bahagia

Aku pamit untuk merelakanmu dengan pilihanmu

Aku pamit untuk kebahagiaanmu

Maaf....jika keputusanku ini sangat menyakitimu

Aku tau aku sangatlah egois yang melangkah pergi tanpa permisi

Meninggalkan rindu yang belum terbalaskan

Tapi aku yakin keputusan ini yang terbaik untuk mu dan untukku

Aku tau dalam menjalani hubungan pasti ada insan yang harus terlibat

Ya..... itulah orang tua kita

Dalam hubungan harus ada restu dari mereka semua

Maaf jika aku harus memulai ini lebih awal

karna ku tak ingin membuatmu semakin terluka

karna ku tak ingin terlalu banyak lagi menaruh harapan untukmu

Kamu harus terima bahwa kita tak mungkin bersatu

Orang tuamu telah memilihkan yang terbaik untukmu

Biarlah diriku yang mengalah karna kau berhak bahagia

Pilihan orang tua pastilah yang terbaik ....yakin lah itu

Jika nanti aku pergi 

Ku mohon tetaplah jadi yang seperti dulu yang aku kenal yang selalu ceria,bahagia,dan tertawa

Biarlah raga kita terpisah

Namun doaku akan tetap ku lanturkan

Jadikanlah pertemuan kita sebagai hadiah terindah yang Allah berikan

Jadikanlah juga pertemuan kita sebagai cerita

bahwa bahagia tak harus bersama

Jadikanlah juga perpisahan kita kenangan abadi yang tak terhapuskan oleh zaman

Terima kasih atas segalanya

Aku pamit

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun