Kedua, dalam nilai gotong royong masyarakat pesisir dapat terlihat pada saat tradisi Nadran atau sedekat laut dilaksanakan, pada saat pelaksaannya masyarakat saling gotong royong untuk menyiapkan keperluan, mulai dari saling bahu membahu memasukkan makanan yang akan di bawa ke dalam perahu sampai dengan mendekor perahu semeriah mungkin.Â
Selain itu, seorang nelayan yang baru membeli perahu dan dan akan menggunakannya ke laut maka masyarakat sekitar akan saling bahu membahu untuk memindahkan perahu tersebut dari tempat pengrajin hingga ke laut.Â
Ketiga, dalam nilai saling menghargai tercermin dalam masyarakat pesisir yang menghargai masyarakt pendatang yang mempunyai etnis dan suku yang berbeda dari masyarakat di sekitar.Â
Keempat, dalam nilai keterbukaan terlihat dalam keterbukaan dalam hal perniagaan yaitu salah satunya ekspor ikan asin, ikan layur, rajungan kaleng, kerupuk ikan, cumi dari Cirebon ke pasar luar negeri, hal ini tentu berdampak positif kepada penghasilan masyarakat sekitar.Â
Kelima, dalam nilai etos kerja tercemin dalam bagaimana masyarakat pesisir seperti nelayan, penjual di sekitar tempat pelelangan atau sekitarnya dan pekerja lainnya dengan disiplin dan keterampilan yang tinggi untuk melakukan pekerjaannya, tak hanya para suami atau laki-laki, namun para istri dan perempuan masyarakat pesisir juga ikut ambil andil dalam membantu mencari penghasilan tambahan di samping mengurus rumah tangga, seperti dalam pengolahan yaitu mengolah ikan menjadi pepes atau abon atau bakso yang selanjutnya di jual atau dalam membuat jaring ikan atau topi caping yang biasanya digunakan nelayan saat pergi melaut.Â
Dari nilai-nilai sosial budaya masyarakat pesisir yang telah disebutkan diatas saat ini nilai-nilai tersebut masih ada dan masih dilakukan hanya saja semenjak pandemic covid 19 kemarin saat ini masyarakat masih menyesuaikan diri kembali dari yang tadinya tradisi Nadran dibatas hanya beberapa orang saja atau tidak dilaksanakan sehingga untuk sementara tidak terlihat nilai gotong royong dikarenakan pada saat itu tengah pandemi dan saat ini masyarakat tengah menyesuaikan diri kembali, namun nilai-nilai sosial budaya tersebut masih ada dan semoga tidak pernah terkikis oleh zaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H