Mohon tunggu...
Ika Putri
Ika Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Belum bekerja

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Konsep Konservasi dan Nilai Sosial Budaya dalam Masyarakat Pesisir

26 Maret 2023   20:21 Diperbarui: 26 Maret 2023   22:47 1021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, dalam nilai gotong royong masyarakat pesisir dapat terlihat pada saat tradisi Nadran atau sedekat laut dilaksanakan, pada saat pelaksaannya masyarakat saling gotong royong untuk menyiapkan keperluan, mulai dari saling bahu membahu memasukkan makanan yang akan di bawa ke dalam perahu sampai dengan mendekor perahu semeriah mungkin. 

Selain itu, seorang nelayan yang baru membeli perahu dan dan akan menggunakannya ke laut maka masyarakat sekitar akan saling bahu membahu untuk memindahkan perahu tersebut dari tempat pengrajin hingga ke laut. 

Ketiga, dalam nilai saling menghargai tercermin dalam masyarakat pesisir yang menghargai masyarakt pendatang yang mempunyai etnis dan suku yang berbeda dari masyarakat di sekitar. 

Keempat, dalam nilai keterbukaan terlihat dalam keterbukaan dalam hal perniagaan yaitu salah satunya ekspor ikan asin, ikan layur, rajungan kaleng, kerupuk ikan, cumi dari Cirebon ke pasar luar negeri, hal ini tentu berdampak positif kepada penghasilan masyarakat sekitar. 

Kelima, dalam nilai etos kerja tercemin dalam bagaimana masyarakat pesisir seperti nelayan, penjual di sekitar tempat pelelangan atau sekitarnya dan pekerja lainnya dengan disiplin dan keterampilan yang tinggi untuk melakukan pekerjaannya, tak hanya para suami atau laki-laki, namun para istri dan perempuan masyarakat pesisir juga ikut ambil andil dalam membantu mencari penghasilan tambahan di samping mengurus rumah tangga, seperti dalam pengolahan yaitu mengolah ikan menjadi pepes atau abon atau bakso yang selanjutnya di jual atau dalam membuat jaring ikan atau topi caping yang biasanya digunakan nelayan saat pergi melaut. 

Dari nilai-nilai sosial budaya masyarakat pesisir yang telah disebutkan diatas saat ini nilai-nilai tersebut masih ada dan masih dilakukan hanya saja semenjak pandemic covid 19 kemarin saat ini masyarakat masih menyesuaikan diri kembali dari yang tadinya tradisi Nadran dibatas hanya beberapa orang saja atau tidak dilaksanakan sehingga untuk sementara tidak terlihat nilai gotong royong dikarenakan pada saat itu tengah pandemi dan saat ini masyarakat tengah menyesuaikan diri kembali, namun nilai-nilai sosial budaya tersebut masih ada dan semoga tidak pernah terkikis oleh zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun