Mohon tunggu...
Diah Kartika
Diah Kartika Mohon Tunggu... -

Seorang apoteker. Mom of three. Senang berorganisasi utamanya dalam bidang pendidikan dan religi. #Bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Serunya ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

5 Mei 2014   10:20 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:51 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_306052" align="aligncenter" width="300" caption="Berkumpul di lapangan untuk pembagian kelompok. Setiap kelompok mendapat pendamping kelompok dari TNGGP *foto dok kelas TitanArumRaflesia SADe"]

1399231390834393742
1399231390834393742
[/caption]

[caption id="attachment_306061" align="aligncenter" width="300" caption="Melawati jalan bebatuan, perjalanan mendaki TNGGP *foto dok kelas TitanArumRaflesia SADe"]

13992330111372334794
13992330111372334794
[/caption]

Setelah dibagi kelompok aku mencari kelompok yaitu Kelompok 1. Ketika aku sudah menemukan kelompok, kami berjalan bersama sekelompok mengelilingi hutan bersama kakak pendamping dari TNGGGP. Di sana aku memainkan game seru. Game pertama yang aku mainkan adalah ular buta, yaitu berjalan tanpa menggunakan sendal atau sepatu dan kaos kaki lalu mata kita ditutup menggunakan slayer dan juga kita memegang daun dan disuruh merabanya dan menciumnya.

[caption id="attachment_306053" align="aligncenter" width="300" caption="Games ular buta. Mata di tutup slayer dan kemudian anak-anak dipisah untuk merasakan apa yang mereka pegang. *foto dok kelas TitanArumRaflesia SADe"]

1399231527958389515
1399231527958389515
[/caption]

Game kedua yaitu mencabut daun atau benda yang sudah ada di sekitar kita dan menempelnya di kardus yang sudah diberi double tip di tengah potongan kardus tersebut.

Ketika membaca di bagian ini aku bertanya "Untuk apa games menempel di kardus ini kak?"

"Ini untuk melihat benda-benda yang ada di gunung, kan kalau dilihat dari atas gunung, nampaknya permukaan gunung warnanya hijau semua. Padahal sebenarnya warnanya macem-macem, seperti yang ditempel di potongan kardus ini warnanya macem-macem kan ada coklat warna batang, bebatuan warna hitam, bunga warna-warni" jawab Azkiya sambil menunjukkan potongan kardus yang ditempel macam-macam benda dari TNGGP.
Lanjut lagi baca tulisan Azkiya...

Game ketiga yaitu mencabut daun yang beraroma wangi atau tidak, lalu ditumbuk menggunakan kayu. Ini bisa juga untuk membuat warna dari alam dengan ditumbuk. Game keempat adalah petak suara yaitu mendengarkan suara lalu kasih arah utara, selatan, timur dan barat. Game kelima adalah mengenal pohon, yaitu mata ditutup dengan slayer lalu ditunjukkan daun lalu kita disuruh merabanya lalu kita kembali ke tempat asalnya. Ketika slayer penutup mata sudah dibuka kita disuruh mencari asal daun yang kita raba.

[caption id="attachment_306054" align="aligncenter" width="300" caption="Meraba dedaunan untuk merasakan apa yang mereka pegang. *foto dok kelas TitanArumRaflesia SADe"]

13992320521146843628
13992320521146843628
[/caption]

Sehabis game kami menaiki jembatan gantung atau disebut juga canopy bridge yang digantung di atas jurang untuk pengamatan satwa burung.

[caption id="attachment_306055" align="aligncenter" width="300" caption="Pak Anto,guru kelas, menunjukkan plang Jalur canopy trail *foto dok kelas TitanArumRaflesia SADe"]

13992321601378017802
13992321601378017802
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun