Sesosok jasad pria ditemukan mengambang di kali Taman lansia Kota Bandung, Jawa Barat, sabtu (29/10/2023) Â penemuan mayat pria yang mengambang di selokan telah menciptakan kegaduhan di antara warga sekitar Taman Lansia Kota Bandung. Identifikasi korban menyimpulkan bahwa Penemuan mayat yang mengambang di selokan mengguncang warga di sekitar Taman Lansia, Kota Bandung. Korban, yang telah diidentifikasi sebagai seorang tukang parkir bernama Yusuf, yang akrab dipanggil sebagai Uyang, berasal dari Ciroyom, Kota Bandung.
Pihak berwenang  telah tiba di lokasi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab kematian. Warga sekitar, yang merasa terguncang dengan peristiwa tragis ini, berkumpul di sekitar tempat kejadian untuk menyaksikan proses penyelidikan.
"Kejadian itu pertama diketahui oleh Khaerul Shaleh, pedagang nasi goreng yang sedang membuang sisa acar (ke kali)," ujar Danu, Senin (30/10/2023).
Setelah menemukan temuan yang menggemparkan, saksi tersebut merespons dengan sigap. Tanpa ragu, ia segera berlari untuk memberitahu temannya tentang apa yang ditemukannya. Kesaksian ini kemudian tidak hanya berhenti pada lingkaran pertemanan, karena saksi tersebut juga mengambil langkah yang sangat bertanggung jawab dengan segera melaporkan kejadian ini ke Polsek terdekat.
Setelah menerima laporan tersebut, petugas dari Polsek Bandung Wetan segera merespons kejadian tersebut dengan mendatangi lokasi penemuan mayat. Jajaran polisi yang terdiri dari petugas penyidik melakukan proses evakuasi terhadap korban, menyelidiki setiap detail di sekitar lokasi kejadian untuk mengumpulkan bukti yang mungkin relevan.
selain itu, polisi juga aktif meminta keterangan dari saksi-saksi yang berada di sekitar Taman Lansia pada saat kejadian terjadi. Warga sekitar dan orang-orang yang mungkin memiliki informasi penting diminta untuk berkoordinasi dengan petugas penyidik guna membantu penyelidikan. Pihak kepolisian menjalankan serangkaian wawancara dengan saksi-saksi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kejadian tersebut dan mengumpulkan bukti yang dapat digunakan dalam proses penyelidikan.
"Kejadian itu pertama diketahui oleh Khaerul Shaleh, pedagang nasi goreng yang sedang membuang sisa acar (ke kali)," ujar Danu, Senin (30/10/2023).
"Saksi Khaerul Shaleh yang sedang membuang sisa acar habis jualan nasi goreng, melihat mayat MY mengambang di situ. Terus ngasih (memberi) tahu temennya," jelas Danu.
Menurut pernyataan petugas penyidik yang melakukan pemeriksaan terhadap mayat korban, disampaikan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan pada tubuh korban. Hasil ini menjadi salah satu aspek kunci dalam penyelidikan, karena menyingkirkan kemungkinan adanya tindak kekerasan fisik sebagai penyebab kematian.
Informasi ini akan menjadi dasar bagi pihak berwenang untuk merinci lebih lanjut mengenai apakah kematian tersebut mungkin disebabkan oleh faktor-faktor seperti penyakit, kecelakaan, atau kemungkinan lainnya. Keluarga dan masyarakat setempat juga akan diinformasikan mengenai perkembangan penyelidikan ini guna menjaga transparansi dan kepercayaan publik terhadap proses hukum yang sedang berlangsung.
Berdasarkan keterangan dari Khaerul Shaleh, seperti yang diungkapkan oleh Danu, terungkap bahwa pada Jumat, 27 Oktober 2023, MY masih terlihat beraktivitas seperti biasa. Pihak berwenang kemungkinan akan terus mendalami informasi ini dan mungkin juga akan mencari keterangan lebih lanjut dari orang-orang yang terakhir kali berinteraksi dengan atau melihat korban pada waktu tersebut.
"Pada Jumat, jam 1 dini hari, saksi Khaerul Shaleh menyatakan bahwa masih melihat MY. Namun, pada jam 6 sore (18.00 WIB), istrinya MY mulai merasa khawatir karena MY tidak juga pulang," demikian ungkapnya
Hasil pemeriksaan dari tim Inafis Polrestabes Bandung menyatakan bahwa tidak ditemukan bekas-bekas kekerasan pada tubuh MY. Informasi ini menguatkan temuan sebelumnya yang menyatakan bahwa kematian MY tidak disebabkan oleh tindak kekerasan fisik. Selain itu, berdasarkan keterangan dari istrinya, MY juga tidak memiliki riwayat penyakit kronis yang dapat diidentifikasi sebagai penyebab kematian.
"Sudah diperiksa tidak ada luka atau bekas kekerasan. Istrinya bilang tidak ada penyakit jantung atau apa. Kalo dulu pernah terjadi (orang meninggal) di situ (parit Taman Lansia), karena ayan atau kejang," ungkapnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H