Mohon tunggu...
Syamsurijal Ijhal Thamaona
Syamsurijal Ijhal Thamaona Mohon Tunggu... Penulis - Demikianlah profil saya yg sebenarnya

Subaltern Harus Melawan Meski Lewat Tulisan Entah Esok dengan Gerakan Fb : Syamsurijal Ad'han

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Klepon (Onde-onde) Pernah Musyrik

25 Juli 2020   17:22 Diperbarui: 25 Juli 2020   17:13 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita kembali ke assenu-senureng  yang dikatakan tadi telah menjadi islami. Mengapa Islami? Merujuak pada penjelasan salah seorang Kiai (kali ini sengaja saya tidak kutip namanya), dulu Nabi Muhammad SAW juga sering melakukan hal semacam ini. Ketika ada yang naik rumah baru misalnya, Nabi SAW biasanya mengajak orang yang memiliki nama bagus. 

Orang inilah yang diminta Rasulullah sebagai orang pertama masuk dalam rumah tersebut. Hal ini tentu adalah simbol permohonan, agar yang punya rumah senantiasa mendapatkan kebaikan-kebaikan, sebagaimana nama orang yang pertama menjejakkan kaki di rumahnya. Bukankah apa yang dilakukan oleh Nabi SAW itu tidak lain adalah assenu-senureng?

Kalau assenu-senureng dapat ditemukan jejaknya pada sunnah Nabi SAW, maka ritual yang telah berubah menjadi assenu-senureng itu bukankah sudah sangat syar'i?  Kalau demikian, maka onde-onde yang hadir sebagai pendukung utama ritual assenu-senureng ini, telah bergeser menjadi pendukung kegiatan syar'i.   

Yang luar biasa dari onde-onde ini adalah posisinya kini yang selalu hadir dalam ritual syukuran, dan selamatan. Begitu pun onde-onde telah menjadi pendukung utama  acara keagamaan, misalnya akikah, selamatan naik haji, syukuran masuk bulan Ramadhan, peringatan Asyura, Maulid Nabi SAW, Isra mikraj, menyambut bulan Muharram dan seterusnya.

Dalam masyarakat Bugis-Makassar, Onde-onde menjadi tujuh kudapan yang semestinya ada dalam satu ritual selamatan, syukuran ataupun acara keagamaan itu. Ia selalu bersisian dengan cucuru bayao,  sawalla, beppa oto', katirri sala, pejja-pejja dan beppa oto. 

Dengan demikian teranglah sudah wahai akhi dan ukhti,  onde-onde ini telah mengalami hijrah.  Ia tidak lagi menjadi pendukung acara-acara yang berbau khurafat dan musyrik. Sebaliknya kini si onde-onde menjadi penunjang utama acara-acara keagamaan. Apalagi yang ritual musyrik tadi telah berubah menjadi ritual syar'i yang bernama assenu-senureng.

Tetapi masa sih klepon alias onde-onde pernah jadi musyrik? Bukankah selama makanan itu halalan tayyiba (halal dan baik bagi seseorang), maka semua itu sudah islami?

Saya juga bingung, kenapa saya menyebutnya pernah musyrik!!       

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun