Dayak: Jauh Berjalan Banyak Dilihat, Sering Berpindah Banyak Dirasa

images-27-5c68dd5843322f6f2339d10b.jpeg

Orang Dayak mungkin paham, bahwa modernitas tak mungkin dilawan. Menjadi bagian di dalamnya atau terlempar di sudut-sudut kehidupan, menjadi sekedar penonton getir atas semua perubahan. Mereka mungkin semakin paham, bahwa keistimewaan tradisi Dayak  bisa dikomodifikasi. Tubuh dan segenap atribut kebudayaan mereka adalah sesuatu yang istimewa dipandang dari sisi parawisata.

Saya menyaksikan dan merasakan itu dalam perjumpaan saya dengan etnis Dayak, belum lama berselang. Tetapi selintas pikiran berkabut berkelebat dalam benak saya, apakah  ini dilakukan atas dasar sukarela dan sukacita sebagai strategi orang Dayak menjadi bagian dari modernitas ? 

Ataukah semua ini tak lain hanyalah bayang-bayang dari kebijakan pemerintah (lokal-pusat) yang memandang segenap tradisi dan keistimewaan Dayak sekedar pajangan yang bernilai parawisata? Entahlah, untuk saat ini, bagi saya masihlah tanda tanya.

w.pinterest.co.kr