Mohon tunggu...
Ii Suhartini
Ii Suhartini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa aktif Universitas Teknologi Digital yang sedang mendalami digital marketing dan sedang berwirausaha dibidang crafting.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengertian dan Komponen Bauran Pemasaran (Marketing Mix) 7P

14 Mei 2024   18:33 Diperbarui: 17 Mei 2024   11:02 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

           Menurut Setyaningrum, dkk dalam Hasanah (2019) Bauran pemasaran adalah campuran atau paduan strategi pemasaran produk, harga, saluran dan promosi untuk memenjangkau pasar sasaran atau menghasilkan tanggapan yang diinginkan oleh pemasar tujuan.

            Sedangkan menurut Tjiptono dalam Rosita (2019) Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan oleh pelanggan, alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan juga untuk merancang program taktik jangka pendek.

            Bauran pemasaran dapat dikelompokkan dalam empat kelompok besar yang dikenal dengan 4P yaitu product, price, place, promotion. (Wardhana, 2021). Kemudian ditambahkan kembali dengan komponen 3P yaitu participant, physical evidence dan process (Wardhana, 2021).

Komponen Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran (marketing mix) menjadi terdiri dari 7P, yaitu: produk (product), harga (price), tempat (place), promosi (promotion), orang (people), bukti fisik (physical evidence) dan proses (process). (Kotler, Keller, Brady, Goodman & Hansen, 2019).

a. Produk (Product)

Menurut Kotler & Keller dalam Dwinanda & Nur (2020) Produk atau dalam bahasa Inggris product merupakan segala sesuatu yang ditawarkan kepasar untuk memenuhi dan memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen.

Sedangkan menurut Tjiptono dalam Nurhati (2020) Produk secara konseptual adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli.

Menurut Kotler dan Amstrong dalam Wardhana (2021) ada beberapa karakteristik dari atribut produk, yaitu sebagai berikut:

  • Kualitas produk, merupakan kemampuan produk meliputi daya tahan produk, kehandalan produk, tingkat akurasi yang dihasilkan oleh produk, kemudahan dalam mengoperasikan dan memperbaiki produk, dan lain sebagainya.
  • Fitur produk, merupakan alat pembeda produk terhadap produk pesaing yang sejenis.
  • Gaya dan desain produk, menjelaskan bagaimana penampilan produk yang sensasional dan bernilai seni akan mendapat perhatian konsumen.
  • Varian produk, merupakan varian tipe atau jenis produk yang dibuat dan ditawarkan suatu perusahaan kepada konsumen.
  • Nama produk, merupakan nama atau identitas produk yang dibuat perusahaan untuk membedakan dengan produk pesaing.
  • Kemasan, merupakan desain kreatif dari wadah atau kemasan produk yang dihasilkan.
  • Size atau ukuran, merupakan bentuk atau berat produk yang dihasilkan perusahaan untuk menarik perhatian konsumen.
  • Services atau layanan, merupakan layanan yang diberikan perusahaan untuk mendukung keberlangsungan penjualan produk.
  • Returns atau pengembalian, merupakan pembatalan transaksi yang diberikan kepada konsumen apabila menerima produk gagal atau rusak. 

b. Harga (Price)

            Menurut Kotler & Keller dalam Nurhati (2020) harga merupakan jumlah uang yang harus dibayarkan oleh pelanggan kepada penjual untuk memperoleh suatu produk, dalam mengembangkan bauran pemasaran suatu produk meliputi daftar harga diskon, potongan harga, periode pembayaran, periode pembayaran dan persyaratan kredit.

            Harga merupakan sejumlah uang dimana konsumen membayar untuk mendapatkan produk barang maupun jasa atau sejumlah uang yang ditukarkan konsumen atas nilai dari suatu produk guna memperoleh manfaat atau kepemilikan atau penggunaan atas suatu produk (Wardhana, 2021; Kotler, Keller, Brady, Goodman & Hansen, 2019).

            Kotler dan Amstrong (2018) menjelaskan ada beberapa indikator dalam menetapkan harga, yaitu:

  • keterjangkauan harga, adalah kemampuan konsumen dalam menjangkau harga produk yang ditetapkan oleh perusahaan.
  • Kesesuaian harga dengan kualitas produk, konsumen cenderung memilih harga yang lebih tinggi dengan kualitas yang lebih tinggi.
  • Daya saing harga, merupakan keputusan konsumen dalam membeli suatu produk apabila manfaat yang dirasakan lebih tinggi atau sama dengan yang tela dikeluarkan untuk mendapatkan produk tersebut.
  • Kesesuaian harga dengan manfaat.

c. Tempat (Place)

Menurut Tjiptono dalam Rosita (2019) tempat merupakan saluran distribusi menyangkut kemudahan akses bagi pelanggan potensial. Pertimbangan dalam menentukan lokasi adalah pelanggan mendatangi lokasi atau penyedia layanan yang mendatangi pelanggan.

Tempat disebut juga sebagai saluran distribusi, saluran distribusi merupakan keseluruhan kegiatan atau fungsi dalam memindahkan produk dari produsen ke konsumen (Dwinanda & Nur, 2020; Kotler & Amstrong, 2016).

Distribusi merupakan tindakan dalam memilih dan mengelola saluran pemasaran produk atau jasa dengan menggunakan kumpulan perusahaan atau individu-individu yang membantu dalam pendistribusian produk atau jasa dalam melayani pasar sasaran sehingga konsumen dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya (wardhana, 2021; Kotler, Keller, Brady, Goodman, Hansen, 2019; Uzeme & Ohen; 2015).

d. Promosi (Promotion)

Promosi merupakan sesuatu yang digunakan untuk mengkombinasikan dan membujuk pasar terkait dengan produk atau jasa yang baru melaui iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, maupun publikasi (Wardhana, 2021; Kotler, Keller, Brady, Goodman, Hansen, 2019).

Promosi penjualan adalah suatu tindakan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkan sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah melihatnyadan bahkan sengan cara penempatan dan peraturan tertentu maka produk tersebut akan menarik (Nurhati, 2020).

Menurut Hutagol dalam Rosita (2019) dalam variabel promosi ini dimensi dan indikator yang digunakan untuk penelitian ini,yaitu:

  • Menginformasikan produk kepada pembeli, baik secara online, mengikuti pameran, meida cetak dan menyebar brosur.
  • Meningkatkan jumlah pembeli, mempromosikan produk yang menarik yang dijual sesuai dengan iklan sehingga dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap prodok.
  • Memotivasi pembeli untuk memilih dan membeli produk, yaitu promosi tentang kualitas produk.

e. Orang (People)

            Orang adalah mereka yang terlibat dalam partisipasi strategi pemasaran produk atau jasa yang sedang berjalan (Zusrony, 2021). Orang atau partisipan adalah karyawan penyedia produk atau jasa layanan maupun penjualan atau orang-orang yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam prosesnya (Dwinanda & Nur, 2020; Kotler & Keller 2016).

            Proses seleksi, pelatihan, dan pemberian motivasi kepada karyawan sebagai pembeda dalam mempengaruhi persepsi pembeli dalam memenuhi kepuasan pelanggan (Wardhana, 2021).

            Jadi, penentu sebuah usaha berhasil atau tidaknya tergantung pada sumber daya manusia yang terampil dan handal dalam bidangnya masing-masing.

f. Bukti Fisik (Physical Evidence)

            Bukti fisik artinya lingkungan fisik yang berkaitan dengan keadaan/konsidi yang didalamnya termasuk suasana (Zusrony, 2021). Phisical evidence merupakan lingkungan dimana suatu perusahaan memberikan layanan dan lokasi dimana perusahaan dapat berinteraksi dengan konsumen, dan berbagai komponen yang tampak dalam menunjang kinerja pelayanan (Nurhaty, 2022).

            Sedangkan menurut Kotler dalam Rosita (2019) Bukti fisik yaitu bukti yang dimiliki oleh penyedia jasa yang ditujukan kepada konsumen sebagai usulan nilai tambah konsumen, bukti fisik merupakan wujud nyata yang ditawarkan kepada pelanggan.

g. Proses (Process)

          Proses adalah kegiatan marketing yang menunjukan bagaimana proses pelayanan yang kita berikan kepada konsumen saat melakukan pembelian produk/jasa yang ditawarkan (Zusrony, 2021).

            Menurut Alma dalam Rosita (2019) Konsumen tidak mengetahui bagaimana proses yang terjadi, proses terjadi diluar pandangan konsumen yang terpentingp elayanan yang diterima harus memuaskan.

sumber referensi: 

Benyamin, A.P. (2019). Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix Strategy) di Pasarkita Pamulang. Jurnal Pemasaran Kompetitif, 2(3), 1-9


Brkanlic, S., et.al. (2020). Marketing Mix Instruments as Factors of Improvement of Students’ Satisfaction in Higher Education Institutions in Republic of Serbia and Spain. Sustainability, 1(1),2-16


Dwinanda, G., & Nur, Y. (2020). Bauran pemasaran 7p dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada industri retail giant ekspres makassar. Jurnal Mirai Management, 5(3), 120-136

.

Tjiptono, F. (2014) Pemasaran Jasa Prinsip penerapan dan Penelitian .Yogyakarta: CV.ANDI.


Kotler, P.T., Keller, K.L., Brady, M., Goodman, M., Hansen, T. (2019). Marketing Management. Singapore: Pearson Education.


Kotler, Philip., & Kevin Lane Keller. (2016). Marketing Management, 15th ed. New York: Pearson Education, Inc.


Nurhati, D. D. (2020). Pengaruh Strategi 7P Marketing Mix Terhadap Keputusan Nasabah Melakukan Pembiayaan Pada PT. BPRS Puduarta Insani Tembung (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara).


Rosita, R. D. (2019). Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran 7p Terhadap Keputusan Pembelian Kopi Luwak Pada Kopi Luwak Mataram, Bantul (Doctoral dissertation, Universitas Pembangunan Nasional" Veteran" Yogyakarta).






.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun