Bagi saya apa yang saya pahami dan pelajari dari materi kali ini, sangat berharga. Berkaitan dengan peran saya sebagai calon Guru Penggerak yang harus mampu menjadi pemimpin pembelajaran yang berpihak pada murid, mampu mendorong kolaborasi dan belajar untuk mampu menggerakan komunitas praktisi.
Mampu melakukan prakarsa perubahan di lingkungan kelas, sekolah maupun di masyarakat, demi kemajuan pendidikan, menciptakan murid yang memiliki profil pelajar pancasila dan meningkatkan kualitas layanan pendidikan.
Pada alur koneksi antar materi tanggal 5 Oktober 2022, semua materi terkait dalam satu tujuan, bahwa pendidikan sesuai filosofi Ki Hadjar Dewantara yaitu asas konvergensi Ki Hadjar Dewantara, bahwa perubahan yang kita lakukan di pendidikan harus menuju pada suatu titik yang memanusiakan manusia dan memeperkuat nilai kemanusiaan kita.
Komunitas sekolah perlu melakukan perubahan melalui komunikasi, kolaborasi dan konstribusi yang baik antara seluruh komunitas sekolah untuk mewujudkan visi sekolah dengan memanfaatkan aset yang dimiliki sekolah dalam mendorong wellbeing melalui paradigma apresiatif dengan tahapan BAGJA demi mencapai murid profil pelajar pancasila.
Dari materi yang disampaikan instruktur pada alur elaborasi pemahaman tanggal 6 Oktober 2022, ada hal yang berbeda dengan praktik yang saya jalankan dalam melakukan tindakan perubahan di sekolah. Bahwa dalam Prakarsa perubahan harus menyelidiki apa aset atau potensi yang dimiliki sekolah (ATAP), yang menjadi senjata kekuatan kita untuk mencapai tujuan-tujuan dengan berkolaborasi menemukan hal terbaik (positif).
Sedangkan prakarsa perubahan yang dilakukan selama ini hanya melibatkan kepala sekolah dan rekan guru, tidak melibatkan pemangku kepentingan maupun masyarakat dan tidak menggunakan aset yang ada sebagai kekuatan prakarsa.
Setelah memahami paradigma inkuiri apresiatif, saya paham komunikasi, kolaborasi dan konstribusi akan memudahkan kita menjalankan suatu perubahan di komunitas sekolah lebih baik lagi dan dapat meraih tujuan-tujuan bersama dengan memanfaatkan aset yang dimiliki.
Konsep-konsep materi yang penting bagi saya untuk terus saya bawa sampai saya lulus Guru Penggerak, yaitu tahapan BAGJA. Tahapan prakarsa perubahan mulai tahap Buat pertanyaan utama (Define), Ambil pelajaran (Discover), Gali mimpi (Dream), Jabarkan rencana (Design), Atur Eksekusi (Deliver). Fokus perubahan hanya kepada murid, murid, murid.
Perubahan yang terjadi harus menjalin relasi yang baik dengan seluruh stakeholder sekolah, sehingga terjalin komunikasi yang baik, komunikasi yang baik mendorong kolaborasi, dan kolaborasi yang baik mendorong adanya konstribusi. Dan pembiasaan diri dalam melakukan perubahan dengan BAGJA adalah melalui ATM ( Amati Tiru Modifikasi) yang disebut Ki Hadjar Dewantara dengan” Niteni, Nirokke dan Nambahi”.
Perubahan dalam diri yang saya inginkan adalah tetap belajar untuk menjadi pendidik yang baik dan berkemajuan. Tidak malu bertanya dengan orang yang lebih berpengalaman, yang sudah lebih dulu memajukan pendidikan, supaya mendapat transfer pengalaman darinya, dan menerapkan prakarsa perubahan yang saya pelajari dari modul 1.3 di komunitas sekolah.
Saya optimis dengan hal ini, karena pemaparan instruktur hebat di elaborasi pemahaman menjelaskannya dengan jelas dan terperinci.