Mohon tunggu...
Iis Rosilah
Iis Rosilah Mohon Tunggu... Guru - Guru, Mahasiswa S2 Pascasarjana UIN SGD Bandung

Iis Rosilah memulai hoby menulis sejak usia belia. bermula dari bergabung dalam anggota filateli, saling berkirim surat kemudian menulis cerpen, pernah mengikuti lomba menulis antar guru se Jawa Barat dan meraih Juara 3 besar. Tahun 2018 Iis mulai aktif menulis buku antologi, hingga kini telah terbit 24 karya buku antologi dalam bidang parenting, pendidikan dan kumpulan puisi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cinta Orangtua, Fondasi Kesehatan Mental Anak

21 Desember 2024   11:14 Diperbarui: 21 Desember 2024   13:03 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi, acara deklarasi anti Bullying di Sekolah Cerdas Muthahhari (Sekolah Ramah Anak)

"Love is the foundation from which children flourish. It is not the luxury, but the necessity of healthy development."

-Fred Rogers-

Cinta dan kasih sayang orangtua merupakan elemen mendasar dalam kehidupan seorang anak. Ibarat fondasi sebuah bangunan, cinta yang diberikan oleh orangtua menjadi pijakan awal bagi perkembangan mental dan emosional anak. Ketika anak merasa dicintai, diterima, dan dihargai, mereka tumbuh dengan keyakinan bahwa dunia adalah tempat yang aman dan layak untuk dijelajahi. Sebaliknya, kurangnya kasih sayang dapat menjadi akar dari berbagai masalah psikologis, seperti kecemasan, rasa tidak percaya diri, dan bahkan depresi.

Cinta dari orangtua tidak hanya ditunjukkan melalui kata-kata, tetapi juga tindakan kecil sehari-hari, seperti pelukan hangat, perhatian terhadap kebutuhan anak, mengantar anak sekolah, atau kesediaan mendengarkan cerita mereka. Hal-hal sederhana ini membangun ikatan emosional yang kuat, sekaligus memberi anak rasa aman dan perlindungan.

Fondasi cinta ini berfungsi sebagai perisai yang melindungi anak dari tekanan hidup, seperti konflik sosial dengan teman, kegagalan, atau rasa kehilangan. Dengan kasih sayang yang tulus, anak belajar bagaimana menghadapi tantangan dengan sikap yang sehat, percaya diri, dan optimis.

Anak-anak bisa saja mengalami tekanan yang ditimbulkan dari konflik sosial di lingkungan mereka, seperti dengan teman di sekolah, teman di lingkungan rumah, konflik di media sosial atau merasa sedih karena kehilangan seseorang.  Ayah dan bunda mari kenali anak-anak kita apakah sedang mengalami gangguan kesehatan mental? Berikut ciri-ciri anak yang sedang menghadapi masalah emosional:

  • Perubahan perilaku yang signifikan
  • Anak mudah marah
  • Perubahan pola tidur dan nafsu makan
  • Anak menarik diri dari temannya
  • Melanggar batas
  • Anak mengisolasi diri
  • Anak sulit berkonsentrasi
  • Muncul gejala sakit fisik tanpa sebab
  • Anak menghindari pergi ke sekolah
  • Sulit menghadapi situasi yang penuh stress *)

Bunda dan ayah mari kenali anak-anak kita, apabila menemukan salah satu atau beberapa dari 10 tanda diatas itu menunjukkan bahwa anak kita sedang menghadapi masalah. Mari dengarkan mereka dan berikan dukungan emosional serta cinta dan kasih yang tulus pada mereka.

 

“When children feel seen, valued, and loved, they develop the resilience needed to face the challenges of life."

- Daniel J. Siegel -

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun