Mohon tunggu...
Iip  Syarip Hidayat
Iip Syarip Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Blogger, Enterprenuer, Konten Kretor dan penulis

email :iipsyarip1@gmail.com Fb. Iip Syarip Hidayat Telp. 085524657568

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Model Pembelajaran Pancaniti yang Terintegrasi pada Pendekatan STEM

8 November 2022   10:11 Diperbarui: 8 November 2022   10:17 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                    OLEH : IIP SYARIP HIDAYAT, M.Pd

Menurut Ki Hadjar Dewantara. Filosofi Pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara dititik beratkan pada pemahaman bahwa pendidikan harus melihat kodrat keadaan yaitu kodrat alam dan kodrat zaman. Selain itu filosofi pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara mengharuskan pembelajaran berpusat pada anak bukan pada guru, dan menekankan perubahan pada budi pekerti. "Maksud pendidikan itu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada diri anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun anggota masyarakat. (KHD, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan, hal.1 paragraf 4)

 Abad ke 21 telah berkembang menjadi sebuah sistem lingkungan yang kompleks karena terhubung dengan Revolusi Industri 4.0. Sehingga kemampuan untuk beradaptasi, berinovasi, dan menciptakan perubahan merupakan kunci keberhasilan, dan perubahan yang paling fundamental adalah perubahan paradigma dunia Pendidikan. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan kesempatan kepada siswa untuk "Mengalami Pengetahuan" sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong peradaban manusia memasuki era modernisasi dan globalisasi. Perkembangan ini memiliki dua sisi yang tidak hanya bedampak positif bagi kehidupan manusia, namun ternyata memiliki dampak negative terhadap peradaban manusia saat ini. maka saya harus bisa mengemas pembelajaran yang menyesuaikan dengan kemajuan zaman tetapi juga tetap menjunjung  tinggi nilai -- nilai budaya lokal seperti kata pepatah  " Think Globally Act Locally" 

Setelah mempelajari modul 1.1 tentang filosofi Ki Hajar Dewantara, maka muncullah sebuah gagasan rancangan pembelajaran yang mengintegrasikan perkembangan sekarang tetapi tetap mengangkat budaya lokal yang diterapkan dalam pembelajaran tersebut.

  • Tujuan secara umum,  di buat desain pembelajaran ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran yang terintegrasi kedalam program Tataen di bale Atikan dengan menggunakan model pembelajaran pancaniti dan Pendekatan STEM ( sain, teknologi, enginering dan matematika ) untuk menjawab tantangan zaman dan juga mengangkat kearifan budaya lokal. Sehingga siswa mampu menyesuaikan perkembangan zaman tetapi mereka juga tidak meninggalkan karakter lokal sebagai jati diri mereka.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Berdasarkan latar belakang diatas, maka salah satu bentuk kepedulian Penulis terhadap lingkungan ini maka penulis mencoba bagaimana agar bisa mengintegrasikan pembelajaran berbasis lingkungan ini ke dalam beberapa materi pelajaran agar para siswa tak hanya sekedar bercocok tanam saja tetapi  para peserta didik diajak berfikir kritis bagaimana memecahkan suatu permasalahan, bernalar dan mengasah kreatifitas dalam pembelajaran agar siswa bisa terlibat secara langsung  serta mereka belajar untuk menjadi para peneliti sedari dini, melalui rumusan judul makalah ini yaitu " Bagaimana Pemanfaatan media infus water dalam pembelajaran  model pancaniti yang terintegrasi pada pembelajaran Sains, Tekhnologi, Enginering and matematika di Sekolah Dasar Kelas 6  ? ".  

Tujuan yang diharapkan dari pembuatan desain pembelajaran ini adalah bahwa  melalui pembelajaran ini lebih menekankan kepada para siswa khususnya kelas enam diharapkan bisa : 

  • Dengan melakukan percobaan, peserta didik dapat mempraktikan cara membuat alat infus water Pupuk organik cair ( PLH )
  • Dengan menghitung jumlah tetes air siswa dapat membaca, menyajikan data dan  menghitung rata- rata.
  • Dengan penugasan, peserta didik dapat mempresentasikan hasil praktik membuat alat infus water untuk nutrisi pupuk organik cair ( POC )
  • Melalui pengalaman pembelajaran yang siswa  lakukan diharapakan bisa bermanfaat untuk diri merak sendiri terlebih bisa berbagi ilmu kepada orang lain siapa pun.

                      Sasaran kelas dalam pelaksanaan desain pembelajaran ini yaitu di laksanakan di kelas 6. Karena penulis kebetulan mengajar di kelas 6 dan materi yang diterapkan merupakan materi yang cocok diterapkan di kelas tersebut sesuai dengan materi yang terintegrasi pada pendekatan STEM.  

Pendekatan STEM Stem Adalah  Pendekatan Dalam Pendidikan Di Mana Science,  Technology, Engineering, Mathematics Terintegrasi Dengan  Proses Pendidikan Yang Berfokus Pada Pemecahan Masalah  Dalam Kehidupan Nyata Serta Dalam Kehidupan Profesional. Metode pembelajaran berbasis STEM menerapkan pengetahuan dan keterampilan secara bersamaan untuk menyelesaikan suatu kasus. Pendekatan ini dinyatakan sebagai pendekatan pembelajaran abad-21 dalam upaya untuk menghasilkan sumber daya manusia dengan kognitif, psikomotor dan afektif yang berkualitas.

  • Sedangkan Model  Pembelajaran Pancaniti Merupakan Tahapan Filosofi Atikan Kesundaan, Yaitu Niti Harti, Niti Surti, Niti Bukti, Niti Bakti, Dan Niti Sajati. Lima Tahapan Atikan Kesundaan Ini Memiliki Kesamaan Dengan Level Kognitif Dalam Taksonomi Bloom Dan Tujuan Pendidikan Versi Unesco.
  • Tahapan pelaksanaanya yaitu :

Niti Harti

Niti harti merupakan tahapan rekognisi dan transper informasi Tatanen di Bale Atikan sehingga pada akhirnya menghasilkan kemampuan mengetahui dan mengerti melalui proses mendengar, membaca, melihat serta mengamati. Kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam tahap ini adalah:

Melakukan pengamatan;

Menemukan masalah;

  • Mengerti tujuan yang diharapkan

Niti Surti

Niti surti merupakan tahapan di mana pelaksana program Tatanen di Bale Atikan memahami dan menghayati sehingga informasi yang telah diketahui menjadi jelas. Pemahaman dari semua arti yang sudah ditemukan dan dipahami ini, lebih dapat diaplikasikan pada tahap berikutnya. Kegiatan peserta didik yang dilakukan pada tahap ini:

Memaparkan pemahaman secara verbal;

Memprediksi solusi melalui brainstorming;

Menunjukkan rancangan rencana proyek.

 

Niti Bukti

Niti bukti merupakan tahapan implementasi yang akan menimbulkan pembuktian-pembuktian dari berbagai informasi yang didapatkan pada tahapan sebelumnya. Melalui proses implementasi tersebut, informasi yang telah diperoleh akan menjadi lebih bermakna. Sebagai bentuk pembuktian dari sebuah pengertian dan pemahaman yang sudah diperoleh dan diterapkan dalam keseharian sebagai latihan dasar. Kegiatan yang dilakukan peserta didik pada tahap ini adalah:

Memilih sumber data yang diperlukan;

Melakukan pengumpulan data;

Menyimpulakan hasil informasi yang diperoleh;

Melaksanakan proyek;

Menuliskan tahapan kegiatan yang sudah dilakukan.

Niti Bakti

Niti bakti merupakan tahapan pelaksanaan yang sudah berjalan berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah dan temuan pada proses pemecahan masalah, mengevaluasi, merancang, dan proses membuat ulang pada kegiatan pembelajaran yang sudah dilalui. Pada tahap ini peserta didik sudah dapat membaktikan temuannya untuk dirinya, sesama, dan lingkungannya (bakti ka diri, ka sasama, ka alamna).

Kegiatan yang dilakukan peserta didik pada tahap ini adalah:

Menganalisis perbandingan antara hasil pelaksanaan dengan konsep dasar;

Menyimpulkan hasil perbandingan;

Memecahkan masalah;

Menerima umpan balik;

Melakukan proses perbaikan.

Niti Sajati

Niti sajati merupakan tahapan akhir yang mencerminkan kebulatan pemahaman yang mampu dikomunikasikan sebagai bentuk integrasi dari tahapan mengerti, memahami, membuktikan, dan menguji coba berdasarkan proses pembelajaran dan pengalaman pribadi sehingga menghasilkan disiplin ilmu baru yang tidak bisa terbantahkan.

Kegiatan yang dilakukan peserta didik pada tahap ini adalah:

Melakukan penilaian diri terhadap proses dan hasil pembelajaran;

Mempersiapkan presentasi;

Melakukan presentasi;

Menyusun laporan dalam bentuk booklet, artikel, poster, dll;

Mempublikasikan laporan melalui media publikasi sekolah

Siswa diajak untuk mengamati tayangan video dan juga secara langsung mengamati tanaman. Melihat kondisi tanaman apakah subur atau tidak subur dan membedakan bagaiaman tanaman yang subur dan tidak subur.

Dari hasil rekaman data dan catatan penting yang ada, kemudian guru melakukan refleksi serta diskusi dengan teman sejawat mengenai penampilan aktivitas perbaikan yang sudah dilaksanakan. Dalam beberapa aktivitas belajar siswa yang direncanakan sudah menunjukkan hasil yang baik dan tidak ditemukan kekurangan yang berarti. Maka  pembelajaran dianggap berhasil dan tidak ada perbaikan.

Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran pancaniti yang terintegrasi ke dalam pendekatan pembelajaran STEM ( Sains, Teknologi, Enginering dan Matematika ) dengan memanfaatkan alat peraga Infus water, maka pembelajaran berbasis Tatanen di Bale Atikan pada kelas 6 SDN Cijati Kecamatan Maniis hasil pembelajarannya lebih meningkat dari sebelumnya serta minta siswa terhadap pembelajaran STEM lebih meningkat.

Desain pembelajaran ini memberikan pengalaman baru bagi peserta didik serta memberikan dampak positif bagi peningkatan budaya berfikir kritis dan bernalar kritis pada peserta didik. karena mereka mempunyai pengalaman secara langsung bagaimana bisa merancang sebuah produk yang kemudian produk tersebut bisa mereka aplikasikan dalam kehidupan mereka sehingga pengalaman inilah menjadi bermakna dan tak hanya belajar menerima informasi saja tetapi mereka diajak untuk berfikir bagaimana memecahkan sebuah permasalahan dalam kehidupan mereka. Maka inilah esensi dari sebuah pembelajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun