Dari hasil rekaman data dan catatan penting yang ada, kemudian guru melakukan refleksi serta diskusi dengan teman sejawat mengenai penampilan aktivitas perbaikan yang sudah dilaksanakan. Dalam beberapa aktivitas belajar siswa yang direncanakan sudah menunjukkan hasil yang baik dan tidak ditemukan kekurangan yang berarti. Maka  pembelajaran dianggap berhasil dan tidak ada perbaikan.
Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran pancaniti yang terintegrasi ke dalam pendekatan pembelajaran STEM ( Sains, Teknologi, Enginering dan Matematika ) dengan memanfaatkan alat peraga Infus water, maka pembelajaran berbasis Tatanen di Bale Atikan pada kelas 6 SDN Cijati Kecamatan Maniis hasil pembelajarannya lebih meningkat dari sebelumnya serta minta siswa terhadap pembelajaran STEM lebih meningkat.
Desain pembelajaran ini memberikan pengalaman baru bagi peserta didik serta memberikan dampak positif bagi peningkatan budaya berfikir kritis dan bernalar kritis pada peserta didik. karena mereka mempunyai pengalaman secara langsung bagaimana bisa merancang sebuah produk yang kemudian produk tersebut bisa mereka aplikasikan dalam kehidupan mereka sehingga pengalaman inilah menjadi bermakna dan tak hanya belajar menerima informasi saja tetapi mereka diajak untuk berfikir bagaimana memecahkan sebuah permasalahan dalam kehidupan mereka. Maka inilah esensi dari sebuah pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H