Mohon tunggu...
Iip  Syarip Hidayat
Iip Syarip Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Blogger, Enterprenuer, Konten Kretor dan penulis

email :iipsyarip1@gmail.com Fb. Iip Syarip Hidayat Telp. 085524657568

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Komunikasi Edukatif dalam Kajian Pedagogik Profetik

19 Desember 2019   19:05 Diperbarui: 19 Desember 2019   19:38 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.

Salahsatu dari empat kompetensi yang harus dikuasai oleh guru adalah kompetensi sosial.  Artinya seorang guru harus bisa berkomunikasi dengan baik. Antara guru dengan peserta  didik, sesama guru, dan masyarkat.

Banyak peserta didik yang  yang belum mempunyai kemampuan komukiasi secara efektif dengan lingkungan disekitanya. Baik dalam keluarga, teman dan atau dengan guru.

Sebagai seorang pendidik dala hal ini adalah pedagog Profetik  menjadi sebuah penting untuk bahas bagaimana membangun komunikasi secara edukatif. Sehingga akan menambah pengetahuan bagaimana cara membangun komunkasi secara edukatif yang tentunya sesuai ajaran Nabi dan Rosul.

Sedangkan bicara dan membahas masalah interaksi edukatif, maka sudah banyak pakar pendidikan baik muslim maupun non muslim yang membahas konsep dan formula hal tersebut.

Tapi kita sebagai orang yang beragama Islam, dimana Islam itu sendiri mempunyai Al-Qur'an sebagai sumber utama pedoman dan landasan hidup manusia secara umum dan hususnya umat Islam dalam semua aspeknya, baik aspek hukum, sosial, budaya, spiritual dan pendidikan.

Oleh karena itu penulis mencoba mengkaji Al-Qur'an dari kisah- kisah yang ada di dalamnya dengan mengambil model interaksi pendidikan yang diterapkan dalam perjalan kisah didik-mendidik orang yang diceritakan dalam Al-Qur'an.

Selain itu juga 'postulat' yang menjadi landasan kajiannya, yakni Al-Qur'an yang di dalamnya mempunyai kandungan kontekstual yang perlu dikaji rahasianya. Al-Qur'an bukan menjadi sesuatu yang pasif tetapi yang pasif adalah yang tidak menkajinya.

Interaksi pendidikan dalam al-Qur'an diformulasikan dari muatan materi   yang diajarkan oleh masing-masing pelaku pendidikan dalam interaksinya dengan anak didiknya.

Setidaknya, dari khazanah yang dipaparkan melalui contoh interaksi pendidikan yang dilakukan oleh para pendahulu kita dalam Al-Qur'an menjadi suri tauladan bagi pendidik dan anak didiknya itu sendiri. Karena pendidikan itu sendiri telah berusaha membantu hakikat manusia untuk meraih kedewasaannya, yakni menjadi manusia yang memiliki integritas emosi, intelek, dan perbuatan.

Relevansinya, landasan filosofis pendidikan anak yang digali dari sumber Islam, utamanya al-Qur'an menjadi konstribusi dalam interaksi pendidikan. Itu memberikan pencerahan melalui pemberdayaan spiritual peserta didik dan juga moralitasnya, baik personal maupun sosial. Yang lebih penting adalah membentuk anak didik menjadi insan kamil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun