Mohon tunggu...
Iip Afifullah
Iip Afifullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya masyarakat biasa

Hanya masyarakat biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

5 Tips Cerdas Gas Kreativitas Hadapi Modernitas bersama JNE Berkualitas

30 Juli 2024   21:58 Diperbarui: 30 Juli 2024   22:15 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebut saja namanya Waskita. Dirinya bukan pengusaha, tokoh perang Bharatayudha, orang penting di Doha, apalagi pejabat berpengaruh di Negeri Konoha. Lelaki lajang itu hanya masyarakat biasa. Yang bangun pagi untuk kemudian berangkat kerja. Yang sering galau saat putus cinta. Yang ikut-ikutan bikin konten tren viral di sosial media. Yang hidupnya sok merasa jadi pemeran utama. Dan yang harap-harap cemas saat kurir mengabarkan paket akan segera tiba.

Kalimat terakhir inilah yang akhir-akhir ini membetot perhatian dan pikirannya beberapa bulan belakangan, sejak beberapa tahun yang lalu. Dan mungkin ini juga yang dirasakan Waskita-Waskita lain yang punya keresahan dan pemikiran yang sama terkait jasa ekspedisi.

Dibandingkan banyak kejadian dalam kesehariannya, menurut dirinya—menunggu paket itu romantis. Diawali dengan menentukan sekian banyak pilihan yang sulit ditepis. Cek harga agar saat pembayaran tidak meringis. Menentukan jasa ekspedisi yang pelayanannya manis. Dan bolak-balik cek tanggal berharap kurir datang lebih cepat sambil terharu dan menangis.

Sebenarnya ada beberapa jasa ekspedisi yang pernah dipilih Waskita saat transaksi daring. Bukan karena harganya miring, promonya yang sering, kecepatannya kayak maling (eh?), tapi juga yang harus memiliki daya saing. Dan di antara banyaknya jasa ekspedisi yang dipercaya Waskita, nama JNE-lah yang pelayanannya—menurut dirinya—cukup baik. Pengalaman lebih dari 33 tahun membuat JNE makin sigap menghadapi berbagai masalah terkait pelayanan, baik dari urusan remeh-temeh hingga keluhan pelanggan yang aneh-aneh.

Namun tentu saja, cukup baik bukan berarti pelanggan berhenti 'berisik'. Tidak sedikit kejadian dan pengaduan dari masyarakat mengenai kelemahan setiap jasa ekspedisi yang dikulik. Baik mengenai harga yang mencekik, paket yang tidak balik, jangkauan hanya setitik, resi yang terlihat kurang otentik, atau hal remeh-temeh semisal kurir yang melenceng jadi licik, serta cek perjalanan yang tidak bisa diselisik.

Dan sebagai masyarakat awam, Waskita merangkum beberapa hal terkait jasa ekspedisi JNE agar meminimalisir segala masalah yang terjadi antara JNE, pelanggan, agen, masyrakat biasa, hingga netizen di media sosial.

Berikut lima di antaranya:

  • JNE dituntut harus mengikuti tren era digital yang cepat, akurat, dan tepat

Kecanggihan teknologi yang makin pesat, semestinya diimbangi juga dengan kreativitas pelayanan yang akurat, cepat, dan tepat. Terutama di era persaingan yang makin ketat, tren digital juga jadi salah satu penunjang makin dikenalnya JNE sebagai ekspedisi yang cukup diingat. Beberapa terobosan dalam dunia digital bisa diterapkan dalam berbagai lini layanan jasa ekspedisi agar pelayanan makin meningkat.

Sebagai bentuk peningkatan pelayanan, JNE bisa menggunakan sistem digital berupa GPS tracking, aplikasi berbasis AI, hingga big data untuk efisiensi dan efektivitas. Bisa juga dengan manajemen gudang otomatis untuk penyimpanan dan pengambilan barang, metode pembayaran digital, dan teknologi pengemasan menggunakan sensor. Kemudahan yang ditawarkan dari teknologi akan memunculkan ragam kreativitas baru yang nantinya akan makin mengoptimalisasi pelayanan.

  • Buat sistem terkini untuk mencegah penipuan yang mengatasnamakan JNE biar pelanggan merasa aman 

Perkembangan teknologi tak hanya berdampak positif bagi peningkatan layanan, tapi juga berpengaruh terhadap tingginya kejahatan. Maraknya penipuan yang mengatasnamakan pihak jasa ekspedisi tertentu harus dicegah sedini mungkin agar tidak menjadi masalah berkelanjutan. Tak tanggung-tanggung, aksi penipuan yang dilakukan pihak tak bertanggung jawab sudah menggunakan modus-modus yang cukup meyakinkan.

Selain woro-woro secara tertulis di media sosial, JNE bisa melakukan pencegahan dini dengan membuat beberapa kebijakan yang aktual. Bisa dilakukan dengan asuransi paket berkelanjutan, verifikasi data identitas pelanggan agar tidak kebobolan, teknologi pendeteksi aktivitas mencurigakan, pengawasan rutin harian hingga tahunan, atau sistem pelacakan paket yang transparan. Dengan sistem keamanan berbasis teknologi yang aman, aktivitas penipuan bisa diminimalisir tanpa hambatan.

  • Setiap tahun mengadakan gebrakan yang mengikutsertakan seluruh elemen masyarakat

Tahun 2024 ini, JNE kembali mengadakan event bertajuk #JNEContentCompetition2024 yang bisa diikuti oleh hampir seluruh elemen masyarakat dengan beragam jenis konten. Mulai dari tulisan, video, fotografi, hingga desain. Event ini terbagi dalam beberapa kategori yang berbeda, mulai dari wartawan, pelajar dan mahasiswa, masyarakat umum, hingga pegawai #JNE itu sendiri. Jadi, siapapun boleh ikut serta dalam event tahunan ini tanpa dibatasi oleh profesi, jenis konten, atau hal-hal pembeda lainnya.

Mengusung tema #GasssTerusSemangatKreativitasnya, #JNE ingin terus #ConnectingHappiness melalui berbagai layanan utamanya. Sudah berpengalaman selama #JNE33Tahun, JNE tentunya sudah punya banyak strategi jitu mendekatkan diri dengan masyarakat melalui berbagai event, program, dan kegiatan kemasyarakat lainnya. Tak tanggung-tanggung, hadiah total ratusan juta rupiah siap menanti bagi pemenang tiap kategori yang memiliki keahlian di berbagai bidang tertentu.

  • UMKM yang potensial dibekali dengan pelatihan agar makin dikenal mmasyarakat luas 

Selain kerjasama dengan bisnis besar, jasa ekspedisi JNE selama ini sudah menjalin kemitraan yang cukup baik dengan banyak UMKM. Baik yang masih merintis atau sudah dikenal, UMKM di daerah bisa terbantu dengan jasa ekspedisi yang menawarkan berbagai kemudahan. Hubungan simbiolis mutualisme antara UMKM, jasa ekspedisi JNE, dan segala hal yang terkait di dalamnya secara tak langsung akan membuat roda perekonomian nasional makin berkualitas.

Untuk meningkatkan kepuasan kepada pelanggan, UMKM yang potensial bisa diberikan pelatihan agar produknya makin berkualitas dan dikenal masyarakat luas. Tak hanya tentang kualitas produknya, tapi bisa juga tentang kemasan, pelayanan, hingga pendistribusiannya. Salah satu penerapannya bisa dilakukan melalui sistem sustainability dengan pemakaian kemasan ramah lingkungan yang bisa didaur ulang, efisiensi rute pengiriman untuk mengurangi emisi, teknologi pengelolaan limbah, hingga pemakaian kendaraan listrik saat pengiriman.

Secara keseluruhan, pelatihan yang diberikan kepada masyarakat intinya tentang pengetahuan mengenai pengemasan, informasi dan prosedur pengiriman, pilihan layanan yang sesuai, keamanan, hingga penggunaan teknologi.

  • Jaga komunikasi efektif dengan masyarakat 

Untuk mengatasi berbagai keluhan dan pengaduan masyarakat terkait pelayanan, ada tim Srikandi dan Ksatria yang siap memberikan solusi paling aman dan tepat sasaran. Selain melalui aplikasi dan sistem pelacakan, pelanggan juga bisa mendapat penjelasan yang responsif, adaptif, dan solutif. Tak hanya itu, saluran komunikasi multi-kanal juga memungkinkan pelanggan melakukan tanya jawab secara personal dengan jasa ekspedisi sesuai dengan media yang paling nyaman.

Segala informasi terkait jasa pelayanan menyangkut proses kirim, estimasi waktu datang, jaminan asuransi, dan sebagainya bisa ditanyakan langsung dengan jelas. Pengalaman pelanggan yang beragam melalui komunikasi langsung menjadi bahan perbaikan demi peningkatan layanan yang lebih terarah di masa depan.

Berbekal pengalaman selama lebih dari 33 tahun, JNE sepertinya bisa menjadi pionir jasa ekspedisi yang mengedepankan konsep “Menghubungkan kebahagiaan dari generasi ke generasi”. Masa 33 tahun energi untuk berbagi, 33 tahun semangat menghadapi tantangan berat, 33 tahun maju ke titik sukses yang dituju, dan 33 tahun inovasi yang didasari efisiensi dan edukasi.

Jadi jangan lupa #GasssTerusSemangatKreativitasnya agar kerjasama bisnis yang terjalin antara JNE dan masyarakat luas bisa bikin ekonomi nasional makin menggeliat.

***

Waskita tercenung. Duduk merenung di balik jendela kamar yang murung, di antara langit mendung. Menunggu kurir datang membawa paket yang biasanya dimasukkan dalam karung-karung.

Dirinya ingin bersenandung, tapi bingung, karena sebelah kakinya…

…buntung. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun