5. Belajar skill tambahan (seperti: belajar desain grafis dan editing video)
Kemajuan teknologi semakin berkembang, dunia digital pun juga terus berubah. Jadi tulisan sejarah pun juga akan berubah. Peristiwa sejarah, tidak harus melulu berupa tulisan panjang nan membosankan, yang ditulis dalam buku-buku tebal.Â
Nah, kita bisa membuat konten-konten sejarah yang kreatif. Bisa berupa poster, infografis, komik, ataupun video dokumenter yang menarik. Dengan begitu kita pun bisa menarik minat generasi milenial belajar sejarah.Â
Maka dari itu, mahasiswa sejarah perlu juga belajar skill tambahan seperti desain grafis atau editing video. Â
6. Perbanyak relasi
Networking itu penting! Bukan hanya bagi mahasiswa sejarah, tapi juga bagi mahasiswa yang lain.
Ada banyak keuntungan memiliki banyak networking bagi mahasiswa sejarah. Misalnya dengan adanya relasi, kita akan mudah mendapatkan bantuan ketika proses penelitian berlangsung.Â
Bukan hanya itu. Memperluas relasi juga sangat berguna untuk menambah informasi-informasi terkini. Kamu bisa berdiskusi banyak hal dengan mereka. Sehingga manfaat relasi, bukan hanya sebatas banyak kenalan. Tapi juga bisa melatih kemampuan publik speaking kamu juga.
7. Belajar publik speaking
Nah yang terakhir nih, belajar Publik speaking. Sekali lagi, kegiatan ini juga penting dilakukan mahasiswa pada umumnya, tak terkecuali mahasiswa sejarah.Â
Setelah kita membangun budaya membaca, dan belajar menulis peristiwa sejarah. Kita juga harus bisa menceritakan apa yang telah kita tulis. Agar karya tulis kita bisa dinikmati oleh banyak orang.Â