Mohon tunggu...
Iin Sulistyaningsih
Iin Sulistyaningsih Mohon Tunggu... Guru - Istighfar untuk masa lalu, Alhamdulllah untuk hari ini dan Bismillah untuk esok hari.

Bismillah For Everything

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sepotong Roti untuk Ahmed

27 Oktober 2023   17:05 Diperbarui: 27 Oktober 2023   17:10 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi itu sebelum menjelang subuh ada suara sirine berbunyi Ahmad masih terlelap dalam tidurnya.

Orang tua Ahmad bangun dan bergegas mengendong Ahmad yg masih tertidur

Dia kaged dan terbangun ada apa Ayah. Ayah Ahmad tersenyum sembari berkata pada Ahmad tidak apa2 Anakku. Kamu disini sebentar yaa Ayah mau membangunkan ibu dan juga kakakmu. Saat itu Ahmad di dudukkan di mobil sedangkan ayah masuk kembali ke dalam rumah

Disaat Ayah Ahmad sedang masuk kedalam rumah peluru roket dari tentara Zionis israel menghujami rumah Ahmad dan booom meledaklah rumah Ahmad hingga hancur Ahmad saat itu mengetahui kejadian langsung dia berteriak Ayah.....

Ibu......

Kakak......

Dengan menangis Ahmad memanggil keluarga nya

Seluruh keluarga Ahmad meninggal karena roket yg mengenai rumahnya

Ahmad selamat karena dia di dalam mobil. Padahal  rencana Ayah Ahmad hendak mengajak keluarga nya untuk sementara pindah ke tempat yg aman dari peperangan di jalur Gaza. Ahmad menangis melihat kejadian itu. Ternyata tidak hanya Ahmad yg mengalami hal tersebut hampir seluruh tempat dilingkungan Ahmad juga sama terkena roket serangan dari tentara Zionis israel

Ahmad keluar dari mobil setelah serangan tersebut berhenti dan langsung menuju rumahnya yg hancur dia mencoba mencari keluarga nya. Membuka sedikit demi sedikit puing-puing reruntuhan rumahnya sembari terus memanggil manggil keluarga nya, selang beberapa waktu bantuan dari relawan dan juga tentara Palestina membantu Ahmad untuk mengais puing-puing guna menemukan keluarga nya.

Karena serangan roket tersebut

Banyak anak tidak memiliki rumah tinggal

Banyak anak yang kehilangan anggota keluarga nya

Banyak anak yg tidak bisa makan karena tidak tersedia makanan dan minuman

Bahkan mereka juga tidak bisa pergi ke sekolah karena sekolah mereka juga ikut hancur akhirnya mereka harus libur lama sekali

Teman-teman semuanya

Ada sekelompok orang baik yg membagi sepotong roti kepada Ahmad dan anak anak lainnya di Gaza mereka berbagi agar semua orang disana dapat makan untuk bertahan hidup.

Nah kita saat ini juga akan ikut berbagi kepada teman2 kita di Palestina

Agar teman kita dan saudara muslim disana juga dapat makan seperti kita.

Itulah teaterikal sederhana yang ditampilkan oleh beberapa guru di TPP Al Firdaus hari ini,  Jumat 27 Oktober 2023 ini dalam rangka penggalaangan donasi untuk Palestina, untuk  melatih kepekaan, kepedulian anak terhadap saudara2 muslim di Gaza, Palestina.

Hal ini merupakan bentuk komitmen Al Firdaus dalam memahamkan kepada  anak-anak mengenai nilai-nilai Islam, empati, kepedulian sosial, dan ketakwaan, yang selalu diajarkan sejak dini untuk membangun nilai diri, serta pribadi dengan dasar norma dan agama yang kuat.

Dengan mengenalkan konsep-konsep ini dalam usia dini, harapannya adalah TPP Al Firdaus bisa membantu menciptakan dasarp moral yang kuat untuk anak-anak, yang dapat membentuk mereka menjadi individu yang bertanggung jawab, peduli, dan berempati di masa depan.

Selain itu, kita juga menegaskan bahwasanya penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanuasiaan dan perikeadilan.

Beberapa poster pendukung , sebagai peer knowledge disiapkan di halaman menyambut kedatangan anak  . Beberapa dari mereka pun mendekat ke poster dan dijelaskan oleh guru yang menyambutnya ataupun oleh orangtua yang mengantarkan

Kegiatan ini penting dilakukan agar anak-anak perlu  memiliki sifat caring/peduli sejak dini, apalagi kepada sesama umat muslim di dunia. Meskipun Palestina dan Indonesia jauh secara tempat, namun mereka sama-sama bersaudara dalam Agama Islam

Di akhir teaterikal, Bunda Iin selaku narator dalam teaterikal tersebut melakukan sesi tanya jawab terkait kegiatan tersebut

"Apa yang kalian rasakan setelah melihat dan mendengarkan cerita tadi ?"

Muhammad menjawab, "sedih, karena rumah di bom" Temannya, Jenna menyahut "kasihan ga punya orangtua" dan disusul oleh sahutan Vayazid  "rumahnya hancur"

Bahkan Jenna sendiri, ketika baru datang dan melihat  beberapa poster pendukung yang ada di halaman, meminta saya menceritakannya, dan apa yang terjadi ? langsung berubah sedih dan berurai air mata 

Artinya apa ? bahwa mereka bisa merasakan apa yang anak-anak rasakan di sana. Empati mereka tinggi dan mereka pun peduli, terbukti dengan celoteh mereka yang ingin membelikan mainan, mau mbikinin susu, mau berbagi bekal dll

Harapan lainnya adalah agar anak-anak bisa lebih menghargai yang merka miliki di sini. Semakin hormat dan sayang kepada keluarga, menghargai makanan dan minuman yang disajikan dan selalu berbuat baik kepada sesama.

sampai dengan berita ini dibuat, donasi sudah terkumpul dari unit TK- SMA Al Firdaus sementara di Rp 29.342.000.Berharap masih bisa bertambah sehingga bisa meringankan saudara kita di sana, aamiin

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun