Selain itu, kita juga menegaskan bahwasanya penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanuasiaan dan perikeadilan.
Beberapa poster pendukung , sebagai peer knowledge disiapkan di halaman menyambut kedatangan anak  . Beberapa dari mereka pun mendekat ke poster dan dijelaskan oleh guru yang menyambutnya ataupun oleh orangtua yang mengantarkan
Kegiatan ini penting dilakukan agar anak-anak perlu  memiliki sifat caring/peduli sejak dini, apalagi kepada sesama umat muslim di dunia. Meskipun Palestina dan Indonesia jauh secara tempat, namun mereka sama-sama bersaudara dalam Agama Islam
Di akhir teaterikal, Bunda Iin selaku narator dalam teaterikal tersebut melakukan sesi tanya jawab terkait kegiatan tersebut
"Apa yang kalian rasakan setelah melihat dan mendengarkan cerita tadi ?"
Muhammad menjawab, "sedih, karena rumah di bom" Temannya, Jenna menyahut "kasihan ga punya orangtua" dan disusul oleh sahutan Vayazid  "rumahnya hancur"
Bahkan Jenna sendiri, ketika baru datang dan melihat  beberapa poster pendukung yang ada di halaman, meminta saya menceritakannya, dan apa yang terjadi ? langsung berubah sedih dan berurai air mataÂ
Artinya apa ? bahwa mereka bisa merasakan apa yang anak-anak rasakan di sana. Empati mereka tinggi dan mereka pun peduli, terbukti dengan celoteh mereka yang ingin membelikan mainan, mau mbikinin susu, mau berbagi bekal dll
Harapan lainnya adalah agar anak-anak bisa lebih menghargai yang merka miliki di sini. Semakin hormat dan sayang kepada keluarga, menghargai makanan dan minuman yang disajikan dan selalu berbuat baik kepada sesama.
sampai dengan berita ini dibuat, donasi sudah terkumpul dari unit TK- SMA Al Firdaus sementara di Rp 29.342.000.Berharap masih bisa bertambah sehingga bisa meringankan saudara kita di sana, aamiin
.