Mohon tunggu...
Iin Solihin
Iin Solihin Mohon Tunggu... -

Hati tercipta dari dua kekuatan, Antara Harapan dan Ketakutan. Keduanya bagai Tsunami menerjang segala rintangan. Hanyalah Tuhan Sang pemilik Harapan dan Ketakutan. Dalam perenungan, Daku menghayal, Tuhan menghilangkan derita Kebodohan dan Kemiskinan. Dalam kebimbangan, benarkah TUHAN mau menghilangkan segala penderitaan. Disaat Keheningan, Tuhan besabda, Itulah alasan kenapa AKU menciptakanmu (itulah tugas manusia sbg khalifah).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tubuh Menyapa Kerinduan

11 Oktober 2012   19:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:55 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat kata-kata mu menyapa

Dan, setiap bait-bait ku baca

Tubuh ku Terbang melayang

Indah kata tutur mu sungguh pengobat luka para insan

Seolah Wajah mu hadir di setiap kata yang kau ucap

Mengajak Tubuh ku Mengakhiri sebuah Penantian

Mendekat dan memeluk Kebahagiaan

Kegelisahan, Kerinduan kini Menyatu ku berharap

Siang dan Malam Tampak bermusuhan

Tetapi dia memiliki satu satu tujuan

Melengkapi Tubuh disaat kesepian datang

Kata-kata adalah Firman Tuhan

Kata-kata adalah Sabda Kenabian

Kata-kata mu Tak sekedar Ungkapan kesedihan

Tetapi, Kata-kata mu tuk menyapa para tubuh

saat kerinduan meradang…

Setiap detik, menit kata-kata mu ku tatap

Sungguh hatiku tidak tenang kian bimbang
Andai kata-kata mu tak datang

Tubuh ku kembali menanti kerinduan

Kini, kata-kata mu setiap waktu akan ku peluk erat

Bersama mentari tenggelam kembali ke peraduan

"Apa yang sebenarnya terjadi ?" Tubuh mu Bertanya

"Akibat Kegelisahan dua insan". Jawab Tubuh ku

Apa yang sedang aku tangisi?" Tubuh mu Bertanya keheranan

"Tubuh mu menangis karena kesepian". Jawab Tubuh ku tegas

"Apa yang sedang aku tulisi?" Tubuh mu Bertanya Penasaran

"Yang kau Tulis ungkapan kerinduan". Jawab Tubuh ku

Ciputat -Banten

Musim Panas, 12 Oktober 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun