Enam puluh tahun bukanlah waktu yang singkat untuk berkiprah melayani pemenuhan kebutuhan literasi PDSN. BLBI "Abiyoso" telah membuktikan komitmen dan keseriusannya memperjuangkan kesetaraan kesempatan bagi disabilitas netra untuk menikmati produk dan layanan literasi yang komprehensif, relevan, dan berkualitas. Sebagaimana telah dipaparkan pada bagian awal tulisan ini, BLBI "Abiyoso" tidak sekadar memberi manfaat dalam hal baca-tulis. Lebih dari itu, pengetahuan, wawasan, dan bimbingan teknis pun diupayakan secara optimal bagi penerima layanan. Tidak jarang lembaga ini berkolaborasi dengan pesohor-pesohor tangguh di bidang literasi, baik individu maupun lembaga, demi memberi layanan terbaik kepada masyarakat, terkhusus warga disabilitas. Sebut saja Perpustakaan Nasional, Narabahasa, Ahmad Fuadi, Maman Suherman, Ivan Lanin, Faisal Oddang, berbagai universitas terkemuka, dan masih banyak lagi.
Satu hal yang masih dapat disyukuri adalah bahwa setidaknya sampai tulisan ini dibuat, BLBI "Abiyoso" masih merupakan anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IkaPI). Dengan begitu, masih ada peluang bagi para disabilitas yang bermaksud menerbitkan buku untuk memanfaatkan layanan lembaga ini. Status BLBI "Abiyoso" sebagai anggota IkaPI sangat menguntungkan. Hasil karya penyandang disabilitas yang berupa buku dapat langsung diterbitkan dan dipromosikan ke ranah industri. Jika memang literasi braille tidak akan ada lagi di lembaga ini, berarti format buku yang dapat dibuat hanya elektronik (eBook) dan audio.
Nah, kawan-kawan disabilitas, jangan ragu untuk menulis! Karya tulis akan abadi, tak lekang oleh zaman. Selamat berkarya ... salam literasi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H