BAGJA dipilih karena dapat berfungsi sebagai wahana yang menguatkan hubungan antar manusia di sekolah. Pertanyaan-pertanyaan yang dibuat dalam tahap demi tahap memungkinkan Guru Penggerak sebagai pemrakarsa (pemimpin dan pengelola) perubahan untuk menguatkan hubungan antar manusia dan gotong-royong. BAGJA pun menuntut Guru Penggerak beranjak dari cara berpikir defisit ke cara berpikir aset, menjadi tangguh-pantang menyerah, dan terus meningkatkan efikasi diri dalam memimpin dan mengelola perubahan. Kekuatan BAGJA ada pada proses penggalian jawaban pertanyaan yang didasari oleh rasa ingin tahu, kebaikan, dan kebersamaan. BAGJA mewujud menjadi pengalaman kolaboratif yang apresiatif dan bermakna bagi peningkatan kualitas belajar murid di sekolah.
Alur berpikir mengelola perubahan dengan paradigma Inkuiri Apresiatif di sekolah yaitu: Merumuskan Visi yang ingin dicapai, Visi tersebut diturunkan menjadi prakarsa-prakarsa , kemudian gunakan BAGJA untuk mencapai prakarsa-prakarsa tersebut. Inkuiri Apresiatif memungkinkan komunitas disekolah melakukan ko- kreasi atau kolaborasi yang berangkat dari kekuatan aset yang dimiliki, sehingga hasilnya lebih kontekstual. ATM adalah latihan paling sederhana yang memudahkan kita dalam membiasakan diri merumuskan pertanyaan BAGJA yang sesuai dengan konteks di sekolah kita sendiri.
Murid yang saya impikan adalah Berwawasan lingkungan, berdasarkan IMTAQ dan IPTEK, sehingga menjadi sekolah terpercaya di masyarakat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Salam Bahagia Bapak Ibu Guru Penggerak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H