Mohon tunggu...
iin nuraeni
iin nuraeni Mohon Tunggu... Guru - seorang ibu yang menyukai anak-anak, suka menulis, dan ingin terus belajar.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Memeluk Kenangan

5 Juni 2022   21:07 Diperbarui: 9 Juni 2022   21:45 1087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuhan begitu cepat Kau ambil dia, yang Engkau kirimkan untuk Kau percayakan mendiami bilik-bilik hatiku, maafkan aku Mas, yang sudah berfikir yang bukan-bukan tentangmu, Aku bahagia pernah mengenal, dan menjadi bagian dari hidupmu.

Aku kembali dengan langkah gontai, bergegas berlari ke pangkuan Bunda, dan Aku tumpahkan semua rasa yang telah lama Aku rasakan.

***

Pagi ini aku menemuimu Mas, namun bukan dalam kebahagian untuk melepas rindu, namun Aku menemuimu dalam diam, kini Aku hanya bisa memeluk batu nisanmu, maafkan Aku Mas, yang telah berburuk sangka kepadamu.

Rinduku ini akan aku terbangkan bersama angin pagi ini, biarlah cinta ini menjadi kenangan buatku, doaku semoga di surga nanti kita akan bertemu dengan cinta yang sejati, dan abadi, amiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun