Mohon tunggu...
iin nuraeni
iin nuraeni Mohon Tunggu... Guru - seorang ibu yang menyukai anak-anak, suka menulis, dan ingin terus belajar.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jejak Pendaki Semeru

26 Februari 2022   20:33 Diperbarui: 26 Februari 2022   20:48 1063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi yang begitu dingin, tak menyurutkan kami untuk keluar dari tenda menikmati mentari yang enggan keluatr dari peraduaannya, kami menunggumu wahai sang mentari, sambil kunikmati indahnya dua bukit yang bisa kulihat jelas di depan tenda, gumamku hemm, kami butuh kehangatanmu, sambil kunikmati secangkir kopi.

"teman-teman sudah siap semua ...?" tanyaku sambil sedikit teriak

"siap ..." mereka menjawab hampir bersamaan.

Sebelum melanjutkan perjalanan kami berdoa bersama, semoga perjalanan ini tidak mengalami hambatan dan halangan apapun.

Perjalanan selanjutnya yaitu menuju Kalimati, kami melewati tanjakan cinta. Para pendaki gunung pasti akrab dengan tempat satu ini: Tanjakan Cinta di Gunung Semeru, Jawa Timur. Tanjakan ini punya mitos berdasarkan legenda tragis pendaki wanita. Ssst, jangan menoleh ke belakang di tempat ini!

Sebut saja danau cantik Ranu Kumbolo, padang lavender Oro-oro Ombo, sampai puncak para Dewa yakni Mahameru. Tapi ada 1 tempat di Gunung Semeru yang tak lepas dari mitos, yakni Tanjakan Cinta. Tanjakan Cinta merupakan jalan setapak menuju bukit, dengan kemiringan sekitar 45 derajat. Letaknya tepat setelah Ranu Kumbolo menuju Oro-oro Ombo. 

Saat melewati Tanjakan Cinta, para pendaki dihimbau untuk tidak menoleh ke belakang. Kalau menoleh, konon Anda akan putus Legenda bermain di sini. Konon, ada dua sejoli yang sudah bertunangan mendaki Gunung Semeru. Saat lewat tanjakan ini, sang pria jalan lebih dulu dan tiba di atas bukit tanpa menoleh sedikit pun ke . Namun sang perempuan keletihan, jatuh terguling dan meninggal dunia.


Itulah kenapa, mitos yang beredar, pendaki yang memikirkan pasangannya dan berhasil melewati Tanjakan Cinta tanpa menoleh ke belakang, akan berjodoh dan cintanya akan abadi. Sebaliknya, kalau di tengah jalan ia menoleh ke belakang, hubungan percintaan konon akan putus. Percaya tidak percaya, namun banyak pendaki yang mencoba jurus ini untuk menguji ketahanan diri sendiri.

Begitupun denganku, tidak sengaja bertemu dia sang mantan, ini tidak ada hubungannya dengan tanjakan cinta, kami sudah putus sejak lama, hanya kebetulan bertemu he he he...

Tanjakan Cinta memang cukup melelahkan, dan tampaknya sulit untuk tidak menoleh ke belakang, karena Ranu Kumbolo terbentang cantik di sana. Namun begitu melewati Tanjakan Cinta dan tiba di atas bukit, rasa penasaran dijamin terbayar sudah. Ranu Kumbolo terbentang indah, tampak sangat cantik dari ketinggian. 

Pepohonan hijau yang mengelilinginya sangat menyejukkan mata. Berhenti sejenak sambil menarik nafas lega, dan berbalik badan ke arah yang berlawanan, maka panorama Oro-oro Ombo langsung menyergap sudut mata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun