Aku resah dan gelisah, ketika hati sudah gak berpaling, bayangan itu menghantui di sepanjang perjalanan hari-hariku. Dia yang selalu ada dalam mimpi malamku, aku sendiri bingung dengan perasaan ku, yang sejatinya mencintai seseorang yang belum pernah aku lihat seutuhnya, aku hanya melihat dalam bayangan di balik temaramnya lampu teras.
Tuhan, seandainya perasaan ini benar adanya dan anugerah terbaik dari-Mu maka kuatkan aku menghadapinya, akan aku rawat rasa ini sampai tiba saatnya aku menemuinya dan berjanji di depan ayahnya.
                                                           *****
Semua akan tiba pada waktu yang tepat.
Suatu senja, aku kembali melihat bayangan itu, kali ini bayangan itu jauh lebih nampak, di belakang siluet renjana senja. Tuhan, degup jantung ini semakin kencang dan menakjubkan sekali, rasanya aku ingin berlari melihatnya lebih dekat, tapi dia hanya melintas dan melemparkan senyumnya........dughhhhh senyum itu memanah tepat di jantungku.
Semalam suntuk aku hanya bisa membayangkan senyum itu, padahal besok aku harus bekerja lagi, sudah aku coba menutup mataku dengan bantal, aku tutup dengan selimut, semakin aku tak bisa memejamkan mata sekejappun, aku ambil wudhu aku serahkan jiwa yang gelisah ini pada-Nya. Kalau dia jodohku, maka Allah akan mempertemukan Aku dengan dia dengan cara yang kita tidak tahu.
Kini, hatiku sudah mulai lega, ada ketenangan yang Allah berikan pada hatiku, walaupun ada sedikit pemaksaan kalau aku ingin berjodoh dengannya.
Aku coba mencari tahu siapa dia sebenarnya, aku tanya sama agus teman sekamar di tempat kostku....
"Gus, kalau boleh tahu....." mengawali pertanyaanku sambil bergeser lebih dekat lagi.
"apa mas...." jawab dia dengan nada yang penasaran
"gak terlalu penting sih, tapi aku pingin tahu" lanjutku