Mohon tunggu...
iin nuraeni
iin nuraeni Mohon Tunggu... Guru - seorang ibu yang menyukai anak-anak, suka menulis, dan ingin terus belajar.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Senja di Ujung Renjana

13 Februari 2022   20:33 Diperbarui: 13 Februari 2022   20:37 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku resah dan gelisah, ketika hati sudah gak berpaling, bayangan itu menghantui di sepanjang perjalanan hari-hariku. Dia yang selalu ada dalam mimpi malamku, aku sendiri bingung dengan perasaan ku, yang sejatinya mencintai seseorang yang belum pernah aku lihat seutuhnya, aku hanya melihat dalam bayangan di balik temaramnya lampu teras.

Tuhan, seandainya perasaan ini benar adanya dan anugerah terbaik dari-Mu maka kuatkan aku menghadapinya, akan aku rawat rasa ini sampai tiba saatnya aku menemuinya dan berjanji di depan ayahnya.

                                                                                                                      *****

Semua akan tiba pada waktu yang tepat.

Suatu senja, aku kembali melihat bayangan itu, kali ini bayangan itu jauh lebih nampak, di belakang siluet renjana senja. Tuhan, degup jantung ini semakin kencang dan menakjubkan sekali, rasanya aku ingin berlari melihatnya lebih dekat, tapi dia hanya melintas dan melemparkan senyumnya........dughhhhh senyum itu memanah tepat di jantungku.

Semalam suntuk aku hanya bisa membayangkan senyum itu, padahal besok aku harus bekerja lagi, sudah aku coba menutup mataku dengan bantal, aku tutup dengan selimut, semakin aku tak bisa memejamkan mata sekejappun, aku ambil wudhu aku serahkan jiwa yang gelisah ini pada-Nya. Kalau dia jodohku, maka Allah akan mempertemukan Aku dengan dia dengan cara yang kita tidak tahu.

Kini, hatiku sudah mulai lega, ada ketenangan yang Allah berikan pada hatiku, walaupun ada sedikit pemaksaan kalau aku ingin berjodoh dengannya.

Aku coba mencari tahu siapa dia sebenarnya, aku tanya sama agus teman sekamar di tempat kostku....

"Gus, kalau boleh tahu....." mengawali pertanyaanku sambil bergeser lebih dekat lagi.

"apa mas...." jawab dia dengan nada yang penasaran

"gak terlalu penting sih, tapi aku pingin tahu" lanjutku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun