Mohon tunggu...
iin nuraeni
iin nuraeni Mohon Tunggu... Guru - seorang ibu yang menyukai anak-anak, suka menulis, dan ingin terus belajar.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Anando, I Learned from You

22 Januari 2022   08:48 Diperbarui: 22 Januari 2022   08:49 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

heeemmmm, andai teman-teman perempuannya masih masuk sekolah mungkin akan beteriak histeris karena penampilannya itu, kami pun merasa terkejut dengan perkembangannya, dulu Anando yang selalu kurang rapi, kacau, kusut kini dia datang dengan penampilan yang rapi, bersih, dan wangi (juga pengaruh pubertas, jadi hormonnya sudah mengubahnya untuk lebih bersih dan rapi).

"Assalamualaikum Bu Guru......" sapanya dengan suara yang tenang

"Waalaikumsalam Anando...." jawabku penuh semangat

Anando menyentuh tanganku dan menciumnya, aku merasakan ada setetes air yang menghangatkan jemari tanganku (ya Allah dia menangis....).

Aku angkat wajahnya kulihat tetesan air mata yang meleleh di pipinya, sungguh mengharukan sekali. Seorang laki-laki yang beranjak remaja menangis memelukku dengan hangat.

Aku merasakan sekali kalau Anando sangat merindukan suasana yang seperti dulu.

"Ibu bagaimana kabar......?" tanyanya dengan suara parau karena menahan tangis yang menderu.

"Alhamdulillah baik Anando...." jawabku sambil ku sentuh bahunya.

"Syukurlah Ibu, semoga Ibu selalu sehat ya.......!" lanjutnya dengan nada penuh harapan.

"Amiin..... kamu juga ya jaga kesehatan....." jawabku (sambil ku ajak Anando duduk di bangku depan Ruang Guru).

Kami mengobrol banyak seperti seorang Ibu dan anak yang lama tidak bertemu dan sedang bercerita apapun. Sampai waktunya kamu kembali ke keluargamu, semoga semua baik-baik saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun