"Bu, suaminya ibu namanya.......ya?" tanya beliau dengan menatap wajahku.
"Betul Bu" jawabku dengan nada biasa saja.
"Oh......!" hanya itu yang keluar dari mulutnya.
Sejak pertemuan di sekolah pada waktu itu, hampir semua rekan kerjaku membicarakan atau bahkan meghiburku, sampai-sampai ada yang memelukku dan memberikan aku kekuatan dengan nasehat-nasehatnya. Aku semakin tidak mengerti.
Aku mencoba bertanya pada suamiku, apa yang aku dengar itu benar adanya?
"Ayah, benarkah kalau ayah memilki wanita lain?" sahutku dengan nada rendah
"Tidak mungkin Ma....!" sahutnya dengan nada rendah.
"Alhamdulillah kalau begitu......." sahutku walau masih penasaran.
Aku mencoba terus mencari informasi dari suamiku dengan mengajaknya mengobrol tanpa bermaksud menyudutkan Beliau. Aku harus tahu yang sebenarnya. Tapi satu sisi aku takut, dan tidak tahu harus bagaimana?
Aku coba menghubungi teman yang rumahnya tidak jauh dari tempat dimana suamiku memiliki istri lagi, aku minta pada dia melihat dan memberikan informasi yang sebenarnya.Tapi jangan sampai Beliau tahu.
Tuhan, berita yang aku dengar seperti suara petir di siang hari, aku tidak tahu harus berkata apa, aku tak tahu harus berbuat apa.