Mohon tunggu...
iin nuraeni
iin nuraeni Mohon Tunggu... Guru - seorang ibu yang menyukai anak-anak, suka menulis, dan ingin terus belajar.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senja di Perpusda

22 November 2021   18:42 Diperbarui: 22 November 2021   18:59 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kami memang satu sekolah sejak SMP sampai SMA, walaupun kami beda kelas dan beda jurusan, ah masa itu, masa remaja masa yang paling indah (seperti lirik sebuah lagu hmm).

Ahh sejak kapan rasa itu ada dalam jiwaku, aku yang punya perasaan saja gak tahu, aneh bukan.

Ruang kelas kami berseberangan, dan itu sudah cukup buatku untuk selalu melihatnya dari kejauhan, ah senyum itu dan tatapan mata itu, aduh hatiku klepek-klepek.

Kalau waktunya istirahat tiba, kami biasanya duduk di perpustakaan sambil, ya sekedar buka-buka buku, sambil sedikit ngobrol ringan. Aduh masa itu, sungguh manis (kayak gula).

Sepanjang waktu SMA, kami selalu bareng, tapi gak berduaan lho, kami punya geng, dan selama itu juga, kami gak pernah punya komitmen walaupun aku sangat menunggu sekali, si dia nembak aku, hehehe.

Seiring 3 tahun perjalanan di sekolah, aku merasa nyaman kalau sudah lihat dia, di depaan gerbang menungguku, dan yang aku tahu, semua teman-temanku sungkan sama bapakku, yang setiap hari mereka lihat, dan sering ke sekolahku (karena satu departemen). Jadi ya teman-temanku tahu, si diapun juga, padahal aku menunggu dia mau mengutarakan cintanya padaku (ah ngelamun tingkat dewa).

Di minggu pertengahan bulan Oktober (bulan kelahiranku), tepatnnya. Aku sedang berada di puncak kegelisahanku dan kebimbanganku menunggu kepastian dari penantian selama kurang lebih 10 bulan. Iya selama 10 bulan, aku berusaha menyembunyikan sepercik rasa dalam hati yang selalu mengusik angan dan citaku.

Hingga tak kusadari, aku menjadi bahan gosip teman-teman satu sekolah, kalau aku memiliki hubungan khusus dengan dia, (sebut saja). Ternyata aku gak sendiri, si dia adalah idola sekolah kami, Oh banyak nian sainganku.

Ketika waktu istirahat tiba, dia sealu nongol duluan di depan kelas, dengan senyumannya yang hemmmm.

"Teh istirahat yuk!" itulah ajakan yang selalu dia lontarkan di waktu istirahat.

"Ayo !", balasku (dengan hati dan perasaan yang gimana gitu ).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun