Ajaklah anak-anak mengobrol, beri dia kesempatan untuk bercerita, jangan sampai kita tidak merespon apapun, kalau kita sudah gak peduli dengan anak-anak, dia akan bercerita kepada temannya, akhirnya dia merasa nyaman dengan temannya, dan dia tidak tahu temannya itu bisa menjerumuskan dia atau membawa dia ke arah lebih baik.
Pertengkaran atau percekcokan kedua orang tua, sering kali kita berselisih paham atau bahkan bertengkar di depan anak-anak, walau menurut kuita orang dewasa, kita hanya beradu argumen, tetapi di mata anak-anak kita seolah-olah sedang bertengkar, maka hindarilah berselisih atau beradu argumen yang bisa memicu pertengkaran di depan anak-anak.Â
Anak-anak yang tumbuh dan selalu melihat perselisihan akan menjadi anak penakut, pendiam, tertutup, atau bahkan sebaliknya akan menjadi anak-anak yang sulit mengontrol emosi, dan keadaan ini akan mempengaruhi perkembangan IQ (intellegence Quotient/kecerdasan intelektual), EQ (Emotional Quotient/kecerdasan emosional) SQ (Spiritual Quotient/kecerdasan jiwa), dan AQ (Adversity Quotient/kecerdasan dalam menyelesaikan masalah).
Perlakuan atau pola asuh yang buruk dari kedua orang tua. Keadaan ini banyak di picu dari ketidak harmonisan hubungan ayah dan bunda, kedaan ekonomi yang tidak stabil, pendidikan yang rendah dari kedua orang tua.
 Perlakuan yang buruk ini menyebabkan perkembangan dan pertumbuhan anak-anak terganggu, ketidak percayaan seorang anak terhadap kedua orang tua, mengakibatkan tidak adanya hubungan yang harmonis, yang akhirnya anak-anak mencari kebahagiaan di luar rumah.
Dan pengaruh tayangan film atau game yang mempertunjukkan kekerasan, karena anak-anak adalah peniru, mereka akan cepat meniru, tanpa berpikir panjang tentang risikonya.
Dari beberapa penyebab kenakalan anak-anak, maka peran orang tua sangat menentukan timbulnya kenakalan pada anak, kita memang bukan orang tua sempurna, dengan kehadiran anak-anak kita, kita menjadi sempurna, bersabarlah dalam menghadapi setiap ujian dalam mendidik anak-anak.
Bersyukurlah selalu dalam menemani perjalanan hidup mereka, karena banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari kesederhanaan dan kepolosan mereka sebagai anak, anak-anak bagaikan kertas putih yang siap untuk kita beri gambar sesuai dengan keinginan kita, maka gambarlah yang baik dan bagus. Â walaupun sangat lelah dan penat dalam mendidik dan membesarkan anak-anak, mari kita bayangkan bahwa kelak di akhirat ada di antara mereka yang tiba-tiba datang menuntun tangan kita menuju surganya Allah SWT.
Bangil, Teh Iin 20/10/2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H