Salah satu cara untuk mengatasi ketika Anda sedang terserang flu tetapi masih ingin berdekatan dengan anak yaitu selalu menggunakan masker untuk menutupi mulut dan hidung agar sang anak tidak tertular flu.
6.Orang tua Perokok Menggendong dan Mencium si Kecil
Tak jarang para ayah-ayah di luar sana yang merokok. Masalahnya adalah ketika suatu hari sang ayah pulang dari kantor dengan keadaan nafas dan baju masih berbau rokok, lalu saking kangennya dengan si kecil mereka langsung menggendong dan menciumi tanpa disadari si kecil mencium bau nafas dan baju yang masih berbau rokok.
Meski tidak merokok di depan anak, dampaknya tetap ada yaitu sisa pembakaran asap rokok atau nama lainnya yaitu asap sampingan yang berupa partikel-partikel sisa pembakaran rokok utama yang biasanya menempel pada baju, sofa, gorden dll. Yang apabila dihirup oleh orang lain terutama oleh anak, bisa saja mereka menjadi perokok pasif.
Hasilnya, tak jarang didapatkan kasus anak sering batuk-batuk ketika berdekatan dengan ayahnya yang perokok. Dan apabila hal tersebut terus-terusan dilakukan tanpa adanya kesadaran, akan berdampak lebih membahayakan bagi kesehatan anak.
7.Malas Cuci Tangan Saat Menyiapkan atau Memberi Makanan Pada Anak
Menyiapkan makanan bagi anak memang terkadang merepotkan. Tak jarang para orang tua lupa atau bahkan menganggap remeh dalam hal mencuci tangan terlebih lagi saat akan menyiapkan makanan untuk anak.
Meskipun cuci tangan kelihatan sepele namun hal tersebut akan berdampak bagi kesehatan anak. Bagaimana tangan ibu yang tidak bersih menyiapkan makanan atau bahkan memegang peralatan makan si anak. Kuman yang ada di tangan ibunya tersebut akan berpindah ke makanan yang akan di makan oleh anak. Dan tanpa disadari kuman tersebut masuk ke dalam tubuh anak dan menyebabkan mereka sakit.
Itulah beberapa hal-hal yang sering kita anggap remeh dan tidak penting ternyata berdampak tidak baik untuk anak kita. Lakukanlah yang terbaik untuk anak dan jagalah anak dengan sebaik mungkin karena merekalah yang akan menjadi penerus kita dimasa depan.
Terimakasih....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H