Seperti yang kita ketahui bersama perubahan zaman merubah pola fikir manusia, apalagi tentang  perbedaan gender. Sekarang ini kehidupan seorang wanita berubah drastis mereka tak mau kalah dengan kaum laki-laki dalam berbagai jenis kegiatan salah satunya adalah pekerjaan, dulunya wanita hanya sebagai ibu rumah tangga, melayani suami dan mengurus anak di rumah.Â
Tapi sekarang zaman sudah berubah banyak wanita yang menghabiskan waktunya di luar rumah yaitu menjadi seorang wanita karir. Terkait hal tersebut banyak kasus-kasus perceraian yang menimpa kehidupan mereka, hal ini dikarenakan wanita lebih mementingkan karir dan jarang di rumah untuk berkumpul bersama keluarga.Â
Dan semoga anda tidak termasuk di dalamnya. Jika anda wanita karir anda harus membaca tips-tips berikut. Hal ini dikarenakan sebagai seorang wanita karir yang sibuk dengan rutinitasnya di luar rumah waktu yang sangat berhaga dengan anak akan terbuang sia-sia. Tapi kira-kira bisa tidak ya dengan waktu yang terbatas ini kita bisa menjadi orang tua yang efektif?..Siapapun pasti ingin menjadi orang tua yang baik terutama dalam hal mendidik anaknya. Dan untuk menjadi orang tua memang harus belajar, Lalu bagaimana sebaiknya kita memanfaatkan waktu menjadi orang tua dengan efektif? Berikut tipsnya:
1. Dekati Anak, Pahami Karakternya
Orang tua yang baik pasti berusaha memahami karakter anaknya. Ada anak yang sejak awal mulai memperlihatkan karakternya misalnya pemalu, periang, ekstrovert, introvert atau penuh percaya diri. Sebaiknya perlakukan anak sesuai dengan karakternya dan jangan memaksakan anak untuk  menjalani karakter lain atau memaksakan anak untuk melakukan hal yang mereka belum siap untuk melakukannya.Â
Misalnya memaksa anak yang pemalu untuk tampil di atas panggung, sementara dia belum siap. Lebih baik beri dia waktu untuk mempersiapkannya, mungkin di kesempatan lain anak jadi lebih berani. Jika anak dipaksa mereka akan terbebani dan stress.
2. Positif Parenting
Positif parenting yaitu menghargai sebanyak-banyaknya perilaku baik anak dan usahakan menghukumnya sedikit mungkin. Jika anak melakukan kesalahan, jangan langsung dimarahi tapi beri anak waktu untuk membela dirinya sendiri, setelah dia selesai membela dirinya ajaklah duduk sambil beritahu pada mereka apakah hal tersebut baik atau tidak. Bersikaplah tenang karena pada dasarnya setiap perilaku anak adalah proses menemukan jati diri dan identitasnya. Dengan cara ini anak pelan-pelan akan mengerti dan anda terhindar dari stress.
3. Libatkan dan Ajak Diskusi
Ingin memiliki anak dengan sifat pemberani dan pemimpin? Libatkan anak dalam setiap diskusi keluarga dan hargai pendapatnya. Diskusikan banyak hal dengannya mulai dari memilih baju, makanan, mau berwisata kemana atau banyak hal lainnya. Hal ini sangat penting untuk membentuk percaya dirinya sejak dini. Dengan kebiasaan ini, anak akan terbiasa menyelesaikan setiap masalahnya secara demokratis.
4. Sediakan Waktu Khusus
Meluangkan waktu untuk anak adalah hal yang penting untuk menumbuhkan ikatan batin antara anda dan anak. Anda bisa meluangkan waktu tersebut saat menemani atau membangunkannya tidur, menonton tv, mengantarkannya kesekolah atau bermain bersama ke tempat yang menarik dan banyak hal lainnya. Usahakan sebanyak mungkin untuk meluangkan waktu khusus bersama anak.Â
5. Tegakkan Disiplin
Biasakan anak sedari kecil untuk belajar disiplin. Kelak dewasa nanti mereka akan menjadi seorang yang teratur dalam segala hal. Terapkan mulai dari hal-hal yang terkecil seperti gosok gigi dan cuci kaki sebelum tidur, merapikan tempat tidur setelah bangun pagi atau banyak hal lainnya. Terapkan disiplin secara konsisten, jika anak melalaikannya tidak ada salahnya anda memberikan sanksi tapi ingat tidak perlu marah-marah. Berikan mereka sanksi yang sifatnya mendidik seperti menyuruhnya mengerjakan pekerjaan rumah tapi sesuaikan dengan usia mereka.
6. Berilah Contoh yang Baik
Anak adalah peniru ulang, maka berhati-hatilah saat bersifat dan bertingkah laku. Anak usia emas 0-5 tahun mereka memiliki daya ingat yang sangat kuat jadi apapun yang anda lakukan dan terlihat oleh anak mereka akan menirunya saat dewasa nanti. Karena mereka berfikir segala sesuatu yang dilakukan oleh orang tuanya adalah benar, padahal tidak semuanya, hanya mereka belum bisa membedakan mana perbuatan yang baik dan tidak. Maka anda sebagai orang tua bersikaplah yang baik dan hindarkan mengucapkan kata-kata kotor. Karena itu semua merupakan modal untuk anak dalam bersikap dan berucap.
7. Komunikasi yang Efektif
Komunikasikan segala hal dengan jelas dan lembut ketika anda memberikan perintah kepada anak. Stop memberikan ceramah, mengomeli atau memarahi anak secara panjang lebar dan berkelanjutan apalagi dengan nada yang keras dan berteriak-teriak. Sebaiknya seringlah mengajak anak berdiskusi dengan santai dan tenang. Jangan sesekali berbicara keras dan kasar pada anak jika anda tak ingin mereka menirunya.
8. Saat Marah Jangan Jadikan Anak Pelampiasan
Perilaku anak terkadang membuat orang tua kesal dan jengkel. Ditambah lagi dengan kekacauan yang  terjadi di kantor dan di bawa pulang kerumah. Ketika sampai rumah anak merengek meminta sesuatu, pasti langsung kita memarahi anak habis-habisan. Jika anda mengalami hal ini jangan sesekali menjadikan anak sebagai objek pelampiasan kemarahan dan luapan emosi. Di depan mereka tetaplah bersikaplah tenang. Sempatkan waktu luang untuk ambil nafas panjang sambil berfikir mencari solusi terbaik untuk masalah anda.
***
Mungkin tips-tips diatas bisa diterapkan untuk para orang tua karir maupun tidak. Jadi intinya menghadapi anak hanya perlu kesabaran, semuanya butuh proses karena hasil tidak akan menghianati proses. Semoga bermanfaat..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H