Mohon tunggu...
Indri Permatasari
Indri Permatasari Mohon Tunggu... Buruh - Landak yang hobi ngglundhung

Lebih sering dipanggil landak. Tukang ngglundhung yang lebih milih jadi orang beruntung. Suka nyindir tapi kurang nyinyir.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Tetap Menyayangi Bentuk Tubuh Sendiri Tanpa Harus Kabur di Hadapan Timbangan

29 Maret 2021   11:38 Diperbarui: 30 Maret 2021   04:04 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terus bagaimana? Mengenai apakah seseorang masuk dalam kategori kurus, normal, gemuk atau obesitas, banyak pakar yang merujuk pada perhitungan BMI (Body Mass Index). Meski tidak bisa akurat hingga 100%, tetapi pengukuran menggunakan BMI tetap banyak digunakan dan menjadi acuan dasar hingga kini.

Njuk gimana cara menghitungnya? Monggo googling sendiri ya, buanyak koq di internet heuheu.

Berbicara soal kegemukan dan obesitas, sebenarnya hampir semuanya paham akan konsekuensi tidak baik yang timbul. Meningkatnya risiko penyakit A, B, C, D dari skala ringan hingga berat turut mengancam. (Mohon maaf, saya sengaja tidak merincinya daripada nanti dikira sok tahu karena saya bukan dokter manusia).

Dan yang lebih mengejutkan karena ndilalah kita hidup di era pandemi, beberapa hari lalu saya sempat membaca hasil penelitian yang menyebutkan bahwa ada korelasi langsung antara obesitas dan risiko kematian akibat Covid-19.

Saya juga tak mengerti benar tentang korelasi ini. Tetapi dari pengalaman yang saya rasakan, beberapa orang yang saya kenal, yang terinfeksi Covid-19 dan kebetulan obesitas memang sakitnya lebih parah. Bahkan beberapa tidak tertolong.

Ya memang sih bentuk tubuh bukanlah segalanya. Tapi merawat kebugaran tubuh dengan menjaga berat badan dengan makan dan olahraga secukupnya juga sebuah representasi kecintaan kita terhadap diri sendiri. Begitu bukan?

Jangan terbuai dengan dalih tubuhku adalah tubuhku dan aku bangga dengan bentuk tubuhku. Lagian orang yang gak gemuk pun banyak yang mati duluan. Wis mending melipir saya kalau sudah bawa-bawa takdir.

Nah situ enak tinggal nulis doank. Gimana sama nasib orang yang memang sudah ditakdirkan berbadan besar? Hmm..mesti ada yang nggresula gini.

Lha kan sudah tak bilang di awal tadi, saya juga perlu berjuang keras untuk kembali gagah berani menginjak timbangan.

Maka, maemlah secukupnya. Berhentilah makan sebelum perutmu suduken. Kurangi ngemil juga biar cepet sugih. Dan, jangan lupa olahraga rutin sesuai dengan kemampuan masing-masing. 

Subscribe chanel yutupnya mbak-mbak pakar fitness juga bisa jadi langkah awal. Banyak workout mudah yang bisa diikuti oleh para pemula pemalas olahraga seperti kamu, eh saya ndink.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun