Mohon tunggu...
Indri Permatasari
Indri Permatasari Mohon Tunggu... Buruh - Landak yang hobi ngglundhung

Lebih sering dipanggil landak. Tukang ngglundhung yang lebih milih jadi orang beruntung. Suka nyindir tapi kurang nyinyir.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Semua Akan Jomblo pada Waktunya

20 April 2016   11:55 Diperbarui: 21 April 2016   12:29 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Yo ndak gitu juga sih” jawab saya kemudian

Terus piye?”

“Pisah atau cerai kan lebih banyak karena campur tangan kita, manusia. Tapi ada satu keniscayaan yang ndak bisa dihindari mahluk hidup. Kematian”

***

Deziinggg…ruangan pun hening. Padahal sumprit, sakjane ndak ada niat seujung upilpun untuk membuat suasana canda ini berubah menjadi cekaman horror. Namun hal ini jadi momentum yang pas buat saya untuk kembali macak jadi wong bener. Daripada sepi, ya saya lanjutin lagi

“ Lha iya lah, wong urip itu kan mesti harus mati. Ndak peduli dia sudah punya pasangan atau tidak. Ndak peduli dia lagi bahagia bersama anak bojo atau sedang ngenes karena jomblo dan dibully temannya. Jadi, semua mahluk tak jomblo di dunia ini, suatu waktu nanti pasti bakal jadi jomblo. Entah njenengan duluan, atau pasangan duluan. Sudah siap kan gabung sama kaum jomblo nantinya?” ular-ular itu terpaksa saya utarakan, biar seonggok teman jomblo saya yang sudah kadung kempes bisa bungah kembali, dan tentunya sekaligus pledoi buat saya hahaha.

***

Di negara kita, tradisi pembullyan kaum jomblo memang sudah berlangsung lama dan kian marak dari hari ke hari. Terkadang hal ini memang lucu dan seru jika saja kita mengerti betul siapa dan bagaimana karakter manusia yang hendak dipojokkan. Saya sebenarnya heran, kenapa sih para non jomblo begitu semangat dan berbangga kalau berhasil menjatuhkan harkat dan martabat jomblo sampai sendlosor-ndlosornya.

Padahal bila ditelaah lebih jauh berdasar kajian ilmiah mbelgedez, sebenarnya apa salah jomblo coba? sepertinya koq mereka itu melakukan perbuatan tidak baik dan dosanya melampaui level para pelaku rasuah yang sudah menggondol bermilyar-milyar uang negara hingga pantas dicaci dan dihinakan hingga seluruh negeri.

***

Ah sudahlah, saya tak ingin perbandingan yang ndak apple to apple ini semakin ngglundhung tak tentu arah. Tapi mungkin ada beberapa info yang bisa saya sampaikan bahwasanya jadi Jomblo itu ndak melulu -seperti yang selalu dituduhkan- nelangsa hidupnya. Banyak sekali di luar sana para jomblo berprestasi yang memiliki hati yang keberadaannya bermanfaat bagi kemaslahatan. Ndak usah saya sebutkan satu-satu apa, siapa dan bagaimana. Sekali-kali mbok ya njenengan itu kepo mencari kebaikan, jangan melulu keborokan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun