Rahmi memandang ke Alat-alat berat yang berdiri gagah. Benda mati berukuran raksasa itu bisa menebar kematian kepada mahluk hidup di desa ini. Â saat mereka dihidupkan dan gerak lambat mereka mulai menghunjam perut bumi, maka saat itulah semua akan berakhir. Hamparan bukit , sawah dan pepohonan hijau seketika akan disulap menjadi bangunan pabrik, udara segar dan air jernih yang menghuni mata air akan musnah berganti debu dan uap panas.
Rahmi sebenarnya tak tahu banyak tentang dampak kerusakan lingkungan yang terjadi jika tambang itu benar-benar berdiri disini. Ia hanya tahu bahwa kehidupan dan penghidupannya akan terampas, banyak warga yang akan terusir, dan itu berarti ia akan kesulitan mencari uang, mencari makan pada hakikatnya, karena selama ini semua warga hidup dan dihidupi oleh desa ini. lalu bagaimana nasibnya, lebih-lebih bagaimana nasib Pras?
Rahmi bergabung dengan kawan-kawan lainnya, hari ini, sekali lagi ia akan berjuang mempertahankan hak nya, berjuang membela bumi nya, berjuang mendapat keadilan, itupun kalau keadilan memang masih ada dan bisa mereka dapatkan.
---------------------------------------
*terinspirasi berita tentang demo ibu-ibu rembang #DipasungSemen
maju tatu mundur ajur : dilematis, maju kena mundur kena (terjemahan asal)