[caption caption="sumber jpnn.com"][/caption]
Hadhuh kak topik itu sudah basi, sudah minggu lalu ramenya koq baru nulis sekarang, Iya kakak ngaku memang itu tema udah bulukan,udah ndak fresh alias basi, tapi demi menghayati peran sebagai pecinta sambal tumpang dan gudeg yang memegang prinsip semakin wayu dan semangit semakin mak nyus maka kakak pun nekat saja nulis sekarang, dalam hidup ini ndak semuanya harus buru-buru walaupun atas nama perkembangan jaman semua orang dituntut berlari sprint sampai akhirnya kepayahan lalu ndoprok karena tenagannya habis, terkadang kita juga perlu menikmati lari marathon yang jarak tempuhnya jauh dek, larinya cukup selow saja ndak usah grusa grusu, yang penting kita yakin bahwasanya kita bisa tiba dengan selamat sentosa di garis finish nantinya.
Â
Sik sebentar koq malah melenceng to, ciihh kebiasaan manusia nggambleh ya gini ini, maafkan ya dek.
Â
Mbalik lagi ke masalah dek Della, ah siapa to yang ndak kenal sama doi. Lho apa? Mosok Njenengan pada ndak kenal sama dek Della yang imut kiyut ngegemesin itu po, heleh koq ya sama to, buat yang belum ngeh kakak kasih tau deh kalo dedek kita satu ini adalah seorang dari personil girlband nggegirisi bernama JKT48, nah sudah tercerahkan sekarang to mengenai siapa dek Della, okesip kak, kalian memang wota sejati, sini cium dulu.
Â
Nah ceritanya entah kenapa koq tiba-tiba dek della ngetwit dan ndilalah apesnya dek della salah ngartiin Tut Wuri Handayani menjadi Bhinneka Tunggal Ika. Sontak di jaman media sosial yang viral ngedab-edabi ini maka dalam hitungan detik saja hal ini sudah tersebar secara massif dan terstruktur hingga menjadi heboh nasional bahkan sempat ngalahin berita PK yang disinyalir sama dengan atau tidak sama dengan GT di rumah sehat ini.
Â
Namanya juga manusia yang memiliki rasa kamanungsan dimana jika ada orang berbuat keliru alih-alih dikoreksi justru malah harus dijebloskan sedalam-dalamnya kedalam lorong rasa malu yang tak berdasar, kasarnya dek Della menuai bully akibat kesalahan ngetwitnya itu, wis ndak kehitung berapa ratus reaksi bermunculan atas aksi yang meleset itu, kakak yang biasanya juga ikut menjadi bagian dari manusia kanibal pembully jadi ndak enak hati, bukan karena jempol kakak sedang cantengan ya dek sehingga tidak bisa nutul keyboard hp, tapi entahlah seperti ada kekuatan tersembunyi yang menahan kakak berbuat anarki terhadap dek della seperti yang acapkali kakak lakukan terhadap orang lain. Ahh mungkinkah kakak telah menjadi orang bijak di level ini? Weitss tentu tidak wong akhirnya kakak nulis ini juga sekarang hahahaha, sekali lagi maafkan ya dek.
Â
Di tengah stalkingan lha koq mendadak dek Della ngetwit lagi yang kira-kira intinya adalah doi protes terhadap semua tuduhan bahwa dia salah mengartikan, dek della tetap yakin dan teguh pendirian bahwa makna Tut Wuri Handayani adalah walaupun beda tetap satu , dek della juga mengklaim bahwa semua orang berhak untuk berbeda cara pandang terhadap sesuatu dan dek della ngajak mandi biar pikiran makin kinclong berdaedah …yeahhh. Sujud syukur untuk semuanya ya dek
Â
***
Â
Nah begitulah kira-kira kronologis kejadian dek Della dan Tut Wuri Handayani, sebenarnya nih kalau mau jujur mungkin saja banyak juga yang tidak tahu makna slogan milik Ki Hajar Dewantara yang menjadi semboyan dunia pendidikan di era generasi dedek dedek gemez chubby yang imutnya setengah mati. Barusan kakak ini ngintip ternyata dek Della itu produk reformasi, lahir di tahun dimana simbah lengser dari dampar keprabonnya, jadi kalau dihitung umurnya yo masih belum genap sweet seventeen.
Â
Menilik situasi itu mendadak kakak koq berasa jadi budhe-budhe ya, pikiran menerawang dan berandai-andai kalau kakak seusia dek Della dan tiba-tiba disuruh maju bu guru terus ditanyai apa arti Tut Wuri Handayani dan jawaban kakak mletho kaya gitu, woo ndak bisa mbayangin mungkin kakak bakal disetrap dan diberi PR menulis kata Tut Wuri Handayani beserta artinya sebanyak 1000 kali pake tulisan tangan ndak boleh copas atau kalau mujur malah disuruh ikutan penataran P4 lagi secara khusus selama seminggu karena kakak dinilai sebagai murid yang ndak becus menghafal , menghayati dan mengamalkan pancasila.
Â
Sebentar, tarik napas dulu jangan kemrungsung dek, kakak tidak hendak menyebut kalau dek della ini ndak pinter lho ya, kakak hanya melakukan sedikit komparasi dengan remaja seusia dedek di jaman yang berbeda.
Â
Jadi begini dek, kakak ini dulu bersekolah di sekolah negeri , SD nya SD inpres, pasti dek della ndak mungkin to sekolah di SD inpres, tapi karena sekolah disana maka kakak punya topi warna merah yang logonya keren itu, dibawah logo itu tersematkan tulisan keramat Tut Wuri Handayani, walaupun jaman dulu belum ada Nyi Google tapi berdasarkan buku paket , ajaran pak-bu guru dan kepeken RPUL, kakak dan teman-teman akhirnya tahu apa makna gambar dan arti kalimat di topi tersebut.
Â
Kakak tahu kalau di jaman canggih seperti sekarang hafalan seperti itu tak terlalu berguna, yang penting kan kita bisa mengikuti kemajuan teknologi dengan penguasaan gadget terkini, pintar dalam matematika dan ilmu eksak lainnya, mahir dalam penguasaan ilmu ekonomi dan sosial serta kemenggres dalam setiap interaksi dan yang paling penting adalah terkenal, iya dek kakak mahfum itu, jaman sekarang pencapaian eksistensi itu nomor satu, semua remaja Indonesia ingin seperti dek Della yang cantik, sukses, kaya dan punya banyak fans. Intinya dek Della itu cerminan idola remaja kekinian.
Â
Oleh karena itu dek, tetaplah maju, tetap semangat, jangan jadikan nyinyiran para haters itu jadi menenggelamkan kepribadianmu, dek della jangan takut ngetweet, jangan takut keliru lagi karena sesungguhnya keliru itu adalah jalan untuk makin terkenal. Kita joged heavy rotation aja ya dek, jangan lupa control suaranya dijaga kalo pas nari, biar kakak-kakak wota di seluruh dunia bisa mendengar merdunya suara kalian, ayo kita latihan vocal dek, biarkan para pembully pada mandi.
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H