Mohon tunggu...
Indri Permatasari
Indri Permatasari Mohon Tunggu... Buruh - Landak yang hobi ngglundhung

Lebih sering dipanggil landak. Tukang ngglundhung yang lebih milih jadi orang beruntung. Suka nyindir tapi kurang nyinyir.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Gold Coast, dari Pantai Asoi sampai Cowboy Nasionalis

3 Juli 2015   11:20 Diperbarui: 3 Juli 2015   11:41 1093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepertinya tidak ada yang sanggup menolak ajakan piknik gratis, apalagi kalau pikniknya di tempat  yang sudah terkenal . begitu pula yang terjadi pada saya beberapa waktu lalu saat diajak menyambangi wisata di seputaran Gold Coast. Tanpa perlu mempertimbangkan apapun saya pun langsung mengiyakan saja ditambah iming-iming bahwa salah satu destinasinya adalah melihat pertunjukan cowboy secara langsung, hmmm sebagai penggemar mas-mas cool dan kece saya langsung menjadi laskar yang berdiri paling depan dengan semangat empat lima.

Perjalanan ke Gold Coast yang berjarak sekitar 95 an km dari Brisbane kita tempuh dengan menggunakan mobil sewaan, dengan jalanan mulus dan lalu lintas yang lengang tidak lantas membuat pengendara menjadi  kesurupan dan memacu kendaraannya seperti Lewis Hamilton di trek balapan, semua tetap memacu kendaraannya sesuai dengan peraturan, itulah mungkin sebabnya kecelakaan lalu lintas juga jarang terjadi karena kedisiplinan yang tinggi.

View lainnya dari Sky Point

Akhirnya dengan cukup satu setengah jam saja kita sampai ke Surfers Paradise sebagai destinasi pertama, waktu seudah menunjukkan pukul 01.30 siang, kita bergegas menuju ke Q1 Sky point, sebuah bangunan menjulang setinggi 230 meter. Kita naik ke puncak bangunan itu dengan menaiki lift kecepatan tinggi , jadi gak ada semenit juga udah sampai keatas, wuz wuz wuz. sesampainya disana kitapun bisa melihat view yang ciamik dari atas, ya mirip dengan kalau kita naik sampai ke puncak monas, tapi kalau di Q1 kita melihat  pantai indah berpasir putih dan juga gedung-gedung pencakar langit di sisi dalamnya, kontras tapi keren. Sangat nyaman melihat pemandangan di bawah dari lantai atas ini karena kita juga bisa sekalian menikmati hidangan yang dijual di restoran tentunya sambil mengambil gambar ataupun selfie-selfie cantik bagi para pasukan selfie. Bagi yang adrenalinnya masih ingin dipacu, bisa meneruskan sky point climb, sekitar 40 meter lebih tinggi dan naiknya tidak menggunakan elevatortapi dengan memanjat, karena saya masih pingin pulang selamat ya saya nggak mau nyoba.

Waktu bergulir dengan cepat, kita pun harus bergegas turun karena akan melanjutkan piknik gratisan ini ke pantai Surfers Paradisenya. Pantai ini cukup kita tempuh dengan berjalan kaki saja, layaknya tempat destinasi wisata yang terkenal, pantai ini pun menjadi padat dan ramai. Namun yang menyenangkan adalah walaupun banyak orang kebersihannya tetap terjaga, penyediaan tempat sampah di seluruh area dan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan sangat berperan dalam hal ini.

Sesuai dengan namanya, pantai ini sangat cocok untuk berselancar, namun karena berenang saja saya nggak bisa ya saya cukup melihat saja, siapa tahu ada mas-mas surfer yang mirip adam Levine tiba-tiba nongol hehehe, oh ya bagi yang suka bercengkerama dengan satwa, kita bisa duduk-duduk di pasir pantai nan halus dengan ditemani serombongan burung camar laut atau bahsa jawanya se gull, mereka cukup jinak karena mungkin sudah terbiasa dengan kehadiran manusia.


Ayo Main Sama Seagull

Jika sudah dirasa cukup menikmati pantai, bisa dilanjutkan dengan wisata menguras kantong karena tepat di sebelah pantai adalah deretan toko-toko yang menjual aneka macam barang, dari makanan, baju, sampai souvenir dengan harga yang lumayan terjangkau.

Tak terasa sudah jam lima sore, kita segera meluncur karena akan melanjutkan wisata hari ini dengan menonton pertunjukan Outback Spectacular, ahh rasanya sudah tak sabar melihat mas-mas cowboy beraksi . pertunjukan dimulai jam 19.30 , masih ada waktu untuk melihat-lihat sekitar, ada toko souvenir dan juga restoran di dalam arena ini. Karena saya bukan wanita yang gemar berbelanja saya pun memilih duduk sambil minum dan menikmati para penyanyi melantunkan lagu lagu old country yang menyenangkan hati. Sebelum masuk ke dalam, kita semua diberi topi lebar ala cowboy mungkin biar lebih menghayati pertunjukan nanti hehe, selain itu kita juga bisa berfoto bersama dengan latar belakang yang bermacam-macam, tapi harganya lumayan juga sih, jadi mending foto-foto sendiri aja lah, ngirit dot com.


Setelah menempati kursi sesuai dengan tiket masing-masing , lampu mulai diredupkan. Para waiter dan waitress pun mulai menjalankan tugasnya. Saya melirik menu yang terpampang di depan saya, ada tiga course aussie BBQ dinner, saya mulai deg-deg an pas membacanya, makanan pembukanya pumpkin soup khas Australia yang creamy itu, kemudia dilanjut dengan tenderloin beef steak yang gedenya mbikin eneg duluan masih ditambah penutupnya Baked Pavlova dengan queensland berries yang ehmm yummy tapi manisnya selangit dan lagi-lagi porsinya jumbo. Saya yang lidahnya ndeso ini pun menyerah dengan kuliner yang porsinya brutal itu, sayang sih lihat masih sisa di piring tapi bagaimana lagi mosok   saya minta kresek sama mas mbak nya dan bilang mau kasih ke kucing lol.

Tapi yang pasti saya sangat terhibur dan menikmati sekali pertunjukan outback spectacular ini, diklaim sebagai yang pertama di Australia yang menggabungkan dinner dengan atraksi akrobatik para cowboy dan cowgirl sungguh-sungguh keren. Pertunjukannya sendiri adalah percampuran antara sirkus, drama, dan musik. Kuda sebagai jualan utamanya tentu mendapat porsi paling besar dalam pertunjukan, walaupun ada juga hewan lain seperti anjing dan  sapi, yang turut berpartisipasi.


Didukung dengan tata cahaya dan suara yang mumpuni mampu mebuat saya terkagum-kagum dibuatnya. Mbak dan mas koboinya benar-benar ahli, bermanuver kesana dan kemari dengan kuda-kuda yang seksi, aargggh jadi rindu naik kuda. Pertunjukan ini tak sekedar atraksi belaka namun ada jalan ceritanya, sehingga penonton bisa lebih menikmati, pas saya nonton sih ceritanya tentang perjuangan cowboy-cowboy di Australia gitu, tapi judulnya apa saya lupa hahaha.


Setelah hampir tiga jam, pertunjukan pun paripurna. Tepuk tangan menggemuruh dari seluruh tribun. Ada hal yang saya sukai , yaitu bagaimana mereka membuat pertunjukan ini dengan semangat mencintai negeri, apalagi di awal dan di akhir pertunjukan mereka menyanyikan lagu nasionalnya, mengajak para warganya untuk bangga menjadi Australian. Duh saya jadi membayangkan kalau itu lagu Indonesia Raya mesti saya sudah prembik-prembik.


Hati Senang Perut Kenyang

Memadukan wisata kuliner dan atraksi seni memang sangat menyenangkan, saya malah jadi ingat kalau sedang nonton wayang orang di WO Bharata, sambil melihat para artis wayang beraksi saya selonjoran kaki makan ketoprak atau sate ayam, hmm mungkin dengan iklan yang lebih efektif, kesenian tradisional kita juga bisa menjadi tuan di negerinya sendiri.

Malam telah larut, kita semua pulang dengan hati senang dan perut kenyang, sambil melirik harga tiket saya pun hanya bisa nyengir hmm seratus dolar an, untunglah semua gratisan.

(dokumentasi foto @puguh, @fatah, @iinlho)

 



Terus saya gandengan sama siapa huwaaaaa :((

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun