Mohon tunggu...
Indri Permatasari
Indri Permatasari Mohon Tunggu... Buruh - Landak yang hobi ngglundhung

Lebih sering dipanggil landak. Tukang ngglundhung yang lebih milih jadi orang beruntung. Suka nyindir tapi kurang nyinyir.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Gold Coast, dari Pantai Asoi sampai Cowboy Nasionalis

3 Juli 2015   11:20 Diperbarui: 3 Juli 2015   11:41 1093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi yang pasti saya sangat terhibur dan menikmati sekali pertunjukan outback spectacular ini, diklaim sebagai yang pertama di Australia yang menggabungkan dinner dengan atraksi akrobatik para cowboy dan cowgirl sungguh-sungguh keren. Pertunjukannya sendiri adalah percampuran antara sirkus, drama, dan musik. Kuda sebagai jualan utamanya tentu mendapat porsi paling besar dalam pertunjukan, walaupun ada juga hewan lain seperti anjing dan  sapi, yang turut berpartisipasi.


Didukung dengan tata cahaya dan suara yang mumpuni mampu mebuat saya terkagum-kagum dibuatnya. Mbak dan mas koboinya benar-benar ahli, bermanuver kesana dan kemari dengan kuda-kuda yang seksi, aargggh jadi rindu naik kuda. Pertunjukan ini tak sekedar atraksi belaka namun ada jalan ceritanya, sehingga penonton bisa lebih menikmati, pas saya nonton sih ceritanya tentang perjuangan cowboy-cowboy di Australia gitu, tapi judulnya apa saya lupa hahaha.


Setelah hampir tiga jam, pertunjukan pun paripurna. Tepuk tangan menggemuruh dari seluruh tribun. Ada hal yang saya sukai , yaitu bagaimana mereka membuat pertunjukan ini dengan semangat mencintai negeri, apalagi di awal dan di akhir pertunjukan mereka menyanyikan lagu nasionalnya, mengajak para warganya untuk bangga menjadi Australian. Duh saya jadi membayangkan kalau itu lagu Indonesia Raya mesti saya sudah prembik-prembik.


Hati Senang Perut Kenyang

Memadukan wisata kuliner dan atraksi seni memang sangat menyenangkan, saya malah jadi ingat kalau sedang nonton wayang orang di WO Bharata, sambil melihat para artis wayang beraksi saya selonjoran kaki makan ketoprak atau sate ayam, hmm mungkin dengan iklan yang lebih efektif, kesenian tradisional kita juga bisa menjadi tuan di negerinya sendiri.

Malam telah larut, kita semua pulang dengan hati senang dan perut kenyang, sambil melirik harga tiket saya pun hanya bisa nyengir hmm seratus dolar an, untunglah semua gratisan.

(dokumentasi foto @puguh, @fatah, @iinlho)

 



Terus saya gandengan sama siapa huwaaaaa :((

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun