Mohon tunggu...
Iin Indriyani
Iin Indriyani Mohon Tunggu... Novelis - Penikmat Keheningan

Penulis dan Buruh Migran Taiwan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wanita Pahlawan Devisa (Iin Indriyani)

21 April 2020   18:22 Diperbarui: 21 April 2020   18:42 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Denting malam selimuti ketegangan jiwa

Sudut kamar jadi saksi lelehan airmata

Berteriak dalam ketakutan yang mendera

Duhai wanita sang pahlawan devisa

Wajahmu tersenyum sembunyikan luka

Airmatamu tak kunjung habis uraikan lara

Emosimu menarikmu untuk menyerah

Hatimu kukuh tak mau kalah

Di seberang sana

Ada hati yang merindu hangatmu

Di seberang sini

Ada hatimu yang menjerit pilu

Kau menyaksikan matahari hidup dengan sinar kesetiaannya

Sedang kau meredup bertumpuk beban di bahu kepala

Kau saksikan bumi kian berputar pada porosnya

Sedang jiwa ragamu tetap berdiri dengan takdirNya

Di sini kau tumpahkan keringat untuk mereka

Meninggalkan zona dimana engkau bahagia

Mengais rezeki di tanah asing

Melawan panas terik yang menyingsing

Kau terbang bersama mimpi yang besar

Di bawah langit bergerumul awan

Kelebatan wajah keluargamu jadi pengantar

Sampai kau turun menginjak bumi perantauan

Negeri ini yang kau pijakkan kakimu di atasnya

Tak sedikitpun kau terbuai dengan fantasinya

Tak sedikitpun kau terbang dengan hingar-bingarnya

Selain sesuatu yang semakin mendekatkan kamu dengan Allah Ta'ala

Sering kau lihat mereka menangis setelah bersandar

Pada bahu-bahu yang kekar

Sedang kau bersandar setelah menangis

Hanya kepada Rabi Semesta Alam

Terbuat dari apa hatimu duhai wanita?

Kesedihan tak pernah kau tampakkan pada mereka

Kau rela tinggalkan tanah air agar mereka sejahtera

Menggadaikan jiwa raga dengan usaha dan do'a

Sendiri kau gantungkan nasibmu

Pada Yang Maha Kuasa

Rasa takut dan kekhawatiran berperang dengan asa

Keikhlasan mengantarmu pasrah pada skenarioNya

...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun