Denting malam selimuti ketegangan jiwa
Sudut kamar jadi saksi lelehan airmata
Berteriak dalam ketakutan yang mendera
Duhai wanita sang pahlawan devisa
Wajahmu tersenyum sembunyikan luka
Airmatamu tak kunjung habis uraikan lara
Emosimu menarikmu untuk menyerah
Hatimu kukuh tak mau kalah
Di seberang sana
Ada hati yang merindu hangatmu
Di seberang sini
Ada hatimu yang menjerit pilu
Kau menyaksikan matahari hidup dengan sinar kesetiaannya
Sedang kau meredup bertumpuk beban di bahu kepala
Kau saksikan bumi kian berputar pada porosnya
Sedang jiwa ragamu tetap berdiri dengan takdirNya
Di sini kau tumpahkan keringat untuk mereka
Meninggalkan zona dimana engkau bahagia
Mengais rezeki di tanah asing
Melawan panas terik yang menyingsing
Kau terbang bersama mimpi yang besar
Di bawah langit bergerumul awan
Kelebatan wajah keluargamu jadi pengantar
Sampai kau turun menginjak bumi perantauan
Negeri ini yang kau pijakkan kakimu di atasnya
Tak sedikitpun kau terbuai dengan fantasinya
Tak sedikitpun kau terbang dengan hingar-bingarnya
Selain sesuatu yang semakin mendekatkan kamu dengan Allah Ta'ala
Sering kau lihat mereka menangis setelah bersandar
Pada bahu-bahu yang kekar
Sedang kau bersandar setelah menangis
Hanya kepada Rabi Semesta Alam
Terbuat dari apa hatimu duhai wanita?
Kesedihan tak pernah kau tampakkan pada mereka
Kau rela tinggalkan tanah air agar mereka sejahtera
Menggadaikan jiwa raga dengan usaha dan do'a
Sendiri kau gantungkan nasibmu
Pada Yang Maha Kuasa
Rasa takut dan kekhawatiran berperang dengan asa
Keikhlasan mengantarmu pasrah pada skenarioNya
...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H