Mohon tunggu...
Iin Indriyani
Iin Indriyani Mohon Tunggu... Novelis - Penikmat Keheningan

Penulis dan Buruh Migran Taiwan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tentang Rindu

27 November 2019   16:45 Diperbarui: 19 April 2022   20:10 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ibu berdo'a segala yang terbaik untukmu, Nak. Jangan lupa perbanyak baca sholawat, zikir 'ar-rahman, dan do'a dzun-nuun sebanyak 100 kali setiap salat." Beliau menasihatiku dengan yakin.

"Baik, Bu."

Aku tidak tahu takdir akan berjalan secepat ini. Nasihat beliau masih terngiang di kepalaku. Masih hidup dalam sanubariku. Lebih dari hembusan angin yang setiap waktu menampar wajahku. Seperti napas yang kuhirup tanpa jeda, sebesar itu pula peran beliau dalam hidupku. Berat? Jangan ditanya. Saat nyaris kulambaikan tangan, kesadaran siapa diriku masih bertahta di atas jalur putus asa. Aku mencoba untuk tersenyum dalam perihnya luka. Aku yakin Tuhan tidak akan meninggalkanku sendirian. Aku yakin Tuhan memiliki rencana indahnya untukku di masa depan. Semuanya hanya sekedar waktu. Dan kubiarkan diriku bermain dengan waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun