Mohon tunggu...
Iin Indrawati
Iin Indrawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

saya iin indrawati mahasiswi dari untirta, hobby saya yaitu suka memasak dan juga suka menonton film drama korea

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problematika Rendahnya Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

2 Desember 2024   15:05 Diperbarui: 2 Desember 2024   15:10 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rendahnya keterampilan membaca pemahaman ini pasti dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini disajikan data hasil yang telah diperoleh dari Lokasi penelitian yakni di SDN Tembulun tepatnya di kelas V. terdapat beberapa macam faktor yang menyebabkan rendahnya keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V yaitu terdapat faktor internal dan faktor eksternal. Yang pertama dalam faktor internal yang menyebabkan rendahnya keterampilan membaca pemahaman siswa yaitu (a) Aspek fisik: faktor internal yang dapat mempengaruhi keterampilan membaca pemahaman siswa yaitu Kesehatan fisik. Hasil penelitian membuktikan bahwa untuk Kesehatan fisik peserta didik kelas V SDN Tembulun yaitu sangat baik, sehingga peserta didik bisa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan amat antusias. (b) Aspek psikis: aspek psikis yang bisa mempengaruhi keterampilan membaca pemahaman yaitu minat membaca. Dari hasil penelitian telah tebukti bahwasannya peserta didik kelas V SDN Tembulun, minat bacanya masih sangat rendah. Dan hal ini terlihat Ketika jam istirahat tidak terlihat peserta didik membaca di perpustakaan melainkan seluruh peserta didik menghabiskan waktunya untuk bermain dan saat jam Pelajaran peserta didik hanya akan membaca jika diperintahkan oleh guru saja. (c) Kebiasaaan membaca: kurangnya kebiasaan membaca peserta didik kelas V SDN Tembulun, yaitu dapat dilihat bahwa peserta didik tidak meluangkan waktunya untuk membaca, peserta didik membaca buku atas perintah dari guru bukan melalui atas kesadaran diri sendiri, peserta didik jarang mengunjungi perpustakaan dan peserta didik tidak memiliki insiatif untuk membaca buku.

Yang kedua ialah faktor eksternal yang juga bisa mempengaruhi rendahnya keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V SDN Tembulun yaitu (a) Lingkungan sekolah kurang mendukung. Dari hasil pengamatan bisa diketahui bahwasanya lingkungan sekolah di SDN Tembulun belum mendukung dalam meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa. Hal ini terlihat dari masih rendahnya budaya membaca di lingkungan sekolah, program sekolah belum berjalan dengan baik untuk mendukung keterampilan membaca pemahaman siswa, tidak adanya slogan membaca di lingkungan sekolah, dan tidak adanya papan pengumuman atau tempat khusus membaca di sekolah. (b) Lingkungan rumah kurang mendukung: Lingkungan rumah sangat berperan penting dalam meningkatkan potensi anak terutama dalam keterampilan membaca pemahaman. Namun dari hasil pengamatan bisa diketahui bahwasanya orang tua siswa kurang berperan dalam keberhasilan pendidikannya. Hal ini dikarenakan latar belakang pendidikan orang tua siswa yang masih kurang, orang tua tidak pernah membelikan buku bacaan untuk anak, dan kesibukan yang dimiliki oleh setiap orang tua siswa. (c) Kekurangan buku dan bahan bacaan: Buku dan bahan bacaan memegang peranan yang sangat penting dalam menambah wawasan dan informasi baru siswa, khususnya. Berlandaskan pengamatan yang dilakukan di SDN Tembulun, masih terbilang kekurangan buku dan bahan bacaan yang sangat kurang lengkap, sehingga menjadi kendala dalam pengembangan potensi siswa.

Selanjutnya, ada beberapa macam Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, yang di mana pihak sekolah bisa menciptakan program-program yang bisa menunjang peserta didik untuk mengembangkan keterampilan membacanya. Misalnya, dengan mengadakan Gerakan literasi sekolah, mengadakan program pojok baca di setiap kelas dan jika buku atau bahan bacaan masih kurang atau terbatas, pihak sekolah bisa bekerja sama dengan perpustakaan daerah (perpustakaan keliling).

B. Pembahasan 

Temuan penelitian memperlihatkan bahwasanya keterampilan membaca siswa kelas V SDN Tembulun masih sangat kurang, terutama dalam hal pemahaman bacaan. Kekurangan keterampilan membaca ini bisa disebabkan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Sebagaimana dikemukakan oleh Agustina dkk. (2023), ada dua kategori utama yang berkontribusi terhadap menurunnya minat baca siswa. Faktor internal berasal dari siswa itu sendiri, mencakup kemampuan membaca, pemahaman materi, dan kurangnya inisiatif dalam mencari bahan bacaan. Selain itu, siswa sering kali membaca hanya jika ada yang ditugaskan oleh guru, dan mereka jarang mencari buku atau sumber yang sesuai dengan minat pribadi mereka. Sebaliknya, faktor eksternal mencakup pengaruh keluarga, kondisi ekonomi, lingkungan sekolah yang kurang mendukung, dan pelaksanaan program literasi yang tidak efektif.

Temuan penelitian memperlihatkan bahwasanya beberapa faktor internal berkontribusi terhadap rendahnya keterampilan pemahaman bacaan yang diamati di antara siswa. Faktor-faktor ini mencakup kurangnya keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, minat baca yang sangat rendah, dan kebiasaan membaca yang tidak memadai. Pengamatan dari penelitian yang dilakukan di Kelas V di SDN Tembulun mengungkapkan bahwasanya banyak siswa memperlihatkan kurangnya fokus dan antusiasme selama pembelajaran. Misalnya, banyak siswa disibukkan dengan temannya, banyak yang mengobrol dan bercanda, yang akhirnya mengurangi pengalaman belajar mereka. Perilaku seperti itu secara signifikan memengaruhi keberhasilan akademis mereka. Selain itu, kekurangan kebiasaan membaca di antara siswa ini muncul sebagai faktor internal kritis yang menyebabkan keterampilan pemahaman bacaan mereka terganggu. Seperti yang dijelaskan oleh Anjani, dkk. (2019), individu dengan minat baca yang kuat cenderung memiliki keinginan yang mendalam untuk terlibat dengan teks, sedangkan mereka yang memiliki minat baca yang rendah cenderung tidak mendedikasikan waktu untuk kegiatan membaca.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwasanya faktor eksternal berkontribusi secara signifikan terhadap rendahnya keterampilan membaca pemahaman yang diamati pada siswa. Faktor utamanya ialah ketidakcukupan lingkungan sekolah dalam membina serta mengembangkan potensi siswa, karena sekolah memainkan peran penting dalam perjalanan pendidikan anak-anak. Penelitian ini secara khusus menyoroti bahwasanya lingkungan sekolah di SDN Tembulun tidak cukup mendukung peningkatan kemampuan membaca siswa. Hal ini dibuktikan dengan budaya membaca yang relatif lemah di dalam lembaga tersebut, yang ditandai dengan kelangkaan slogan membaca, tidak adanya ruang yang menarik dan nyaman yang ditujukan untuk membaca, dan terbatasnya pilihan buku dan bahan bacaan. Berlandaskan Prasetyono (Sari, 2018: 92), ketersediaan buku di Indonesia gagal membangkitkan minat siswa, karena jumlah bahan bacaan tidak cukup memenuhi kebutuhan penduduk. Selain itu, lingkungan keluarga juga memainkan peran yang kurang mendukung, temuan tersebut mengungkapkan bahwasanya keterlibatan orang tua dalam kegiatan pendidikan anak-anak mereka minim, seringkali karena latar belakang pendidikan orang tua. Selain itu, orang tua jarang menyediakan bahan bacaan dan cenderung disibukkan dengan komitmen lain.

Mengenai hal di atas ada beberapa macam Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, yang di mana pihak sekolah bisa menciptakan program-program berkualitas yang bisa menunjang peserta didik untuk mengembangkan keterampilan membacanya. Misalnya, dengan mengadakan Gerakan literasi sekolah, mengadakan program pojok baca yang diadakan di setiap kelas dan jika buku atau bahan bacaan masih kurang atau sangat terbatas, pihak sekolah bisa bekerja sama dengan perpustakaan daerah (perpustakaan keliling).  Sejalan dengan perspektif Sampe (2023)   Berbagai inisiatif pendidikan ada untuk meningkatkan kemampuan membaca anak-anak, termasuk sudut baca khusus dan pohon literasi.

                                                                                                                               BAB IV

                                                                                                                            PENUTUP

A. Kesimpulan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun