"... Aku bangga menjadi anak Indonesia"Â
 Lirik "Aku Anak Indonesia"  A.T Mahmud
 Sebuah kebanggaan bagi Nathasia, anak Indonesia dapat meraih pencapaian puncak berkompetisi dengan peserta dari 70 negara di Amerika. Ia berhasil menyabet dan memboyong pulang delapan medali sekaligus lewat ajang World Championship of Performing Arts (WCOPA) ke 25 di Anaheim, Amerika Serikat.
Keberhasilan ini tentu saja berkat adanya pelukan hangat, cinta dan doa seorang ibunda yang mendukung, mengasuh dan mengoptimalkan perkembangan kecerdasan majemuk (Howard Gardner) Nathasia, antaranya kecerdasan musikal, sejak ia berusia satu tahun delapan bulan.
Ketertarikan Nathasia terungkap manakala Lidiana, ibunda Nathasia, yang juga guru piano jeli melihat potensi si buah hati. Â Nathasia terlihat menyukai suara alunan musik yang dimainkan bundanya. Anak dengan kecerdasan musikal yang tinggi akan memperlihatkan minat dan kemampuan yang besar pada musik sejak usia dini.
Nathasia diberikan kesempatan bermain dengan piano untuk memenuhi hasratnya. Layaknya seorang anak ketika keinginannya terpenuhi. Ia mengeksplorasi, menyentuh, mendengarkan nada dan suara yang dihasilkan dari dentingan tuts piano.
Saat bermain ananda belajar sebuah objek, secara sadar atau tidak sadar ia belajar dari sifat-sifat objek tersebut. Menurut teori perkembangan kognitif Piaget, bermain itu krusial pada anak usia dini. Anak memperoleh informasi demi informasi melalui interaksinya dengan objek dan kemudian disusun menjadi struktur pengetahuan.
Selanjutnya kecerdasan berubah seiring dengan pertumbuhan anak. Mulai dari abstrak menuju konkret. Â Dan proses adalah bagian terpenting dari semua aktivitas yang diberikan dalam pembelajaran. Pengalaman adalah guru yang terbaik. Sedangkan prestasi anak adalah bonus buah manis hasil konsistensi dan sinergi orang tua, anak dan guru.
Teori Perkembangan proksimal (Zone of Proximal Development -- Vygotsky) mengatakan perkembangan kemampuan ada tingkatannya, yaitu dapat memecahkan masalah sendiri dan memecahkan masalah dengan adanya bimbingan atau pengarahan, seperti dalam kasus Nathasia. Ia bereksperimen dan mencoba serta mencoba lagi.
Mengasah Kecerdasan Nathasia Kecil