Kerapkali, sebagian orang mengatakan kecerdasan ini adalah talenta. Lainnya mengatakan pemberian (karunia). Dikatakan sudah dari sananya atau kelebihan sejak lahir. Tetapi perlu disadari, baik talenta ataupun karunia, tak ada artinya tanpa stimulasi.
Nah, keberhasilan ini adalah buah manis yang dipetik oleh Nathasia dengan pengasuhan Ibu Lidiana yang tidak mengenal lelah dan selalu memberikan pendampingan.
Sudah lebih dari 100 penghargaan nasional dan internasional yang berhasil dicapai hingga saat ini di usia yang masih belia, tujuh tahun.
Ketika semua harus berdiam diri belajar dan bekerja dari rumah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, Nathasia tidak serta merta stop berekspresi. Terlihat dari pencapaiannya menjelajah dunia dan benua secara virtual, diantaranya: Amerika, Eropa, Italia, Chicago, Malaysia, Thailand, Spanyol, dan Hong Kong. Â
Kebermanfaatan yang diperolehnya melalui perkembangan teknologi digital. Pada tahun 2020 sebagai peserta paling muda dari Indonesia saat mengikuti kompetisi piano online "Chicago International Music Competition & Festival". Â Ia berhasil meraih predikat Honorable Mention Kategori Young Musician I. klik di sini
Tak hanya piawai memainkan piano, Nathasia tidak cepat berpuas diri. Ia meminta Ibundanya untuk memberikan kesempatan padanya mengembangkan kecerdasan kinestetik, menjadi pebalet cilik.
Ia berhasil memukau para juri ketika mengikuti World Championships of Performing Arts mewakili Indonesia di kancah internasional pada tanggal 21 -- 31 Juli 2022 di Disneyland Anaheim, Amerika Serikat. Mengibarkan bendera Merah Putih di panggung pentas. http://wcopa.com Bravo! Proses tidak menghianati hasil. "Semua ini adalah hasil kerja keras Nathasia", ujar Lidiana, Ibunda Nathasia ketika mengabarkan berita menggembirakan ini melalui perpesanan.
Dua medali emas dalam kepiawaiannya bermain piano,
Dua medali perak untuk alat musik drum,
Satu medali emas dan satu medali perak sebagai pebalet,
Dua medali untuk kategori pemenang overall winner.