Filosofi Hagel mengatakan bahwa sejarah dapat dikatakan belum berakhir dalam arti bahwa masih ada hari depan, karena perisriwa-peristiwa masih berlangsung. Namun sebaliknya ia juga mengatakan bahwa sejarah sudah mencapai masa akhir, dalam arti tidak akan ada penemuan-penemuan yang baru.Â
4. Imanuel kantÂ
  Ia mengatakan bahwa pengalaman-pengalaman kita berada dalam bentuk-bentuk yang ditentukan oleh perangkat indrawi kita atau panca Indra, yakni misal metafisika, psikologi.Â
5. David HumeÂ
  Ia merupakan filosof pendidikan Idealisme subjektif. ia berpendapat bahwa filsafat pendidikan idealisme itu merupakan pandangan yang menganggap atau memandang ide itu sebagai primer dan materi sebagai sekunder dengan kata lain materi berasal dari ide atau diciptakan oleh ide-ide itu sendiri.Â
5. Al-GhazaliÂ
  Al-ghazali termasuk dalam kelompok filsuvistik yang banyak menaruh perhatian terhadap pendidikan, karena pendidikan lah yang banyak menentukan corak kehidupan suatu bangsa dan pemikirannya. Dalam masalah pendidikan Al Ghazali lebih cenderung berpaham empirisme hal ini disebabkan karena ia sangat menekankan Pendidikan terhadap anak didik. menurutnya seorang anak itu tergantung orang tua, bagaimana cara orang tua itu menjadi anaknya tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H