Kelas peminatan di setiap sekolah khusus memiliki ciri khas masing-masing. Misalnya, ada satu sekolah khusus di Kota Nanjing Distrik Gulou, memiliki kelas peminatan laundry, tata boga, tata busana, salon, dan montir sepeda listrik. Penentuan kelas peminatan itu ditentukan sekolah berdasarkan minat peserta didik dan hasil wawancara dengan orangtua/wali peserta didik.
Pada saat lulus SMP Khusus siswa dapat melanjutkan peminatan keterampilannya lebih mendalam kepada kelas vokasional. Pada satuan pendidikan SMA Khusus, kelas vokasional materinya lebih diperdalam dan peserta didik boleh memilih kelas vokasional yang berbeda.
Struktur pendidikan khusus Tiongkok memiliki program rehabilitasi dalam rangka mengatasi hambatan-hambatan yang sifatnya non akademik. Di setiap sekolah khusus tersedia kelas atau ruang rehabilitasi. Pelaksana program rehabilitasi ini biasanya dilakukan oleh terapis, psikolog, dan medis.
Untuk tenaga medis lebih banyak dilakukan secara referal/rujukan ke rumah sakit terdekat. Program rehabilitasi ini melayani juga siswa penyandang disabilitas dari sekolah khusus lainnya dan dari siswa penyandang disabilitas yang sekolah di sekolah reguler. Tentunya harus membawa rujukan dari sekolah asal, biasanya dilayani siang hingga sore hari.
Anak-anak penyandang disabilitas juga diperbolehkan memilih bersekolah di sekolah reguler dan sekolah yang dituju wajib menerima serta melaporkannya kepada kantor dinas pendidikan terdekat dan sekolah khusus terdekat. Ini perlu dilakukan sebagai bentuk layanan dukungan untuk keberhasilan belajar dan membantu sekolah reguler meningkatkan kualitas layanan.
Jadi sekolah reguler tidak perlu khawatir masalah hambatan atau disablitas yang dialami oleh siswa sebab sekolah khusus dan dinas pendidikan terdekat siap membantu sekolah dan guru.
Penutup
Tulisan ini hanya gambaran umum atau kulitnya saja dari kurikulum pendidikan Tiongkok. Rincian isi kurikulum pendidikan Tiongkok dibutuhkan ruang dan waktu yang lebih banyak. Saya sebagai penulis mohon maaf belum dapat menyajikannya secara mendalam.Â
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada para pembaca yang telah meluangkan waktunya untuk membaca tulisan ini. Apabila masih ingin menggali lagi melalui pertanyaan dapat disampaikan lewat kolom komentar atau tanggapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H