Awalnya,
Membaca pun aku tak kenal huruf
Berdiri pun aku tak sanggup
Adab pun aku tak punya
Cinta pun tak pernah ku rasa
Akhirnya,
Pahlawan lemah lembut menghampiri.
Membaca, berdiri, adab, cinta bahkan kesemuanya diberikan
Diberikan kepadaku secara cuma-cuma
Tak mengharap imbalan apapun, begitu besar kasihmu guru pertamaku,
Ibu.
Aku menapak langkah ke rumah kedua
Terkesima relung hati kecil ini
Melihat seseorang yang kasihnya sama besar dengan guru yang ada dirumah.
Mengajarkan segala hal secara cuma-Cuma
Melihat perkembangan ku setiap harinya, lelah nya dia.
Tapi, kapan dia terlihat mengeluh?
Tidak pernah sama sekali.
Tanpa tanda jasa, gelar kehormatan tertinggi untuk mereka
Orang kecil sepertiku, hanya bisa mengarang kata dikontrakan sederahana
Tidak spesial, tetapi mungkin ini kado terbaik untuk kalian
Dariku, murid kalian terdahulu itu
77, senang, senang sekali aku, jujur saja.
Terima kasih dan Selamat, Guruku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H