Mohon tunggu...
Khaiqal Fahrezi Meuraxa
Khaiqal Fahrezi Meuraxa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia 21 Universitas Andalas

Kalo lagi gabut, nulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Selamat, Guruku

25 November 2022   15:43 Diperbarui: 25 November 2022   15:45 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Awalnya,

Membaca pun aku tak kenal huruf

Berdiri pun aku tak sanggup

Adab pun aku tak punya

Cinta pun tak pernah ku rasa

Akhirnya,

Pahlawan lemah lembut menghampiri.

Membaca, berdiri, adab, cinta bahkan kesemuanya diberikan

Diberikan kepadaku secara cuma-cuma

Tak mengharap imbalan apapun, begitu besar kasihmu guru pertamaku,

Ibu.

Aku menapak langkah ke rumah kedua

Terkesima relung hati kecil ini

Melihat seseorang yang kasihnya sama besar dengan guru yang ada dirumah.

Mengajarkan segala hal secara cuma-Cuma

Melihat perkembangan ku setiap harinya, lelah nya dia.

Tapi, kapan dia terlihat mengeluh?

Tidak pernah sama sekali.

Tanpa tanda jasa, gelar kehormatan tertinggi untuk mereka

Orang kecil sepertiku, hanya bisa mengarang kata dikontrakan sederahana

Tidak spesial, tetapi mungkin ini kado terbaik untuk kalian

Dariku, murid kalian terdahulu itu

77, senang, senang sekali aku, jujur saja.

Terima kasih dan Selamat, Guruku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun