Namun, penting untuk diakui bahwa nilai tambah ini tidak selalu berarti bahwa harga yang lebih tinggi selalu sepadan dengan kualitas yang lebih baik. Dalam banyak kasus, merek mengenakan harga yang lebih tinggi karena citra merek tersebut dan tingginya permintaan pasar.
***
Hasil survei ini menyimpulkan bahwa generasi muda cenderung memilih barang bermerk karena faktor seperti peningkatan citra diri, tekanan sosial, dan keyakinan bahwa barang bermerk memberikan nilai tambah. Merek tidak sekadar label; mereka memiliki pengaruh yang signifikan dalam membentuk pilihan konsumen.
Namun, tidak dapat diabaikan bahwa pembelian barang bermerk dapat berdampak pada kondisi keuangan. Selain itu, sejumlah besar individu muda kesulitan untuk mengendalikan konsumsi barang-barang tersebut, yang mengindikasikan potensi adanya ketergantungan.
Penting untuk selalu mengingat bahwa nilai diri seseorang tidak hanya tergantung pada kepemilikan materi. Di era di mana merek dan citra mendominasi, menjaga keseimbangan antara hadiah diri dan stabilitas keuangan pribadi menjadi sangat penting. Barang bermerk dapat membantu membentuk citra diri, tetapi nilai diri yang sejati tidak hanya bergantung pada merek, melainkan pada nilai intrinsik yang individu berikan kepada diri mereka sendiri dan orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H