Mohon tunggu...
Moh. Ihwanudin
Moh. Ihwanudin Mohon Tunggu... Guru - Guru-Mahasiswa

Saya adalah seorang Guru SD dan saat ini sedang menempuh pendidikan Magister Manjemen Pendidikan di Universitas Pamulang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Organisasi Digital dan Perdagangan Elektronik : Membangun Karakter Siswa Berkarakter Teknologi dan Etika Digital

20 Desember 2024   04:07 Diperbarui: 20 Desember 2024   04:07 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

ORGANISASI DIGITAL DAN PERDAGANGAN ELEKTRONIK: MEMBANGUN KARAKTER SISWA BERBASIS TEKNOLOGI DAN ETIKA DIGITAL

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi digital telah membawa transformasi besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Dalam era ini, organisasi digital dan perdagangan elektronik (e-commerce) menjadi bagian penting yang tidak dapat diabaikan. Berdasarkan laporan World Economic Forum (2020), penggunaan teknologi digital telah meningkat secara signifikan dalam dunia pendidikan dan ekonomi, memaksa institusi pendidikan untuk beradaptasi dengan kebutuhan zaman

Namun, akses teknologi yang luas ini juga membawa tantangan, khususnya dalam hal kesadaran etika digital. Penanaman nilai-nilai etika digital sejak dini sangat penting untuk memastikan bahwa siswa tidak hanya cakap secara teknis tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan bertanggung jawab di dunia maya. Artikel ini mengupas pentingnya membangun kesadaran etika di dunia digital melalui pembelajaran perdagangan elektronik sebagai strategi pendidikan.

________________________________________

ERA DIGITAL DAN TRANSFORMASI PENDIDIKAN

1. Transformasi Digital dalam Organisasi Pendidikan

Digitalisasi telah mendorong lembaga pendidikan untuk mengadopsi berbagai alat dan platform teknologi. Misalnya, Learning Management Systems (LMS) seperti Google Classroom dan Moodle digunakan untuk mengelola pembelajaran jarak jauh. Selain itu, teknologi berbasis cloud memungkinkan kolaborasi yang lebih baik antara siswa, guru, dan orang tua. Implementasi teknologi ini meningkatkan efisiensi, fleksibilitas, dan aksesibilitas pendidikan.

2. Peran E-Commerce dalam Pendidikan

E-commerce tidak hanya relevan dalam dunia bisnis tetapi juga dapat menjadi media pembelajaran yang efektif di sekolah. Melalui proyek-proyek berbasis e-commerce, siswa dapat belajar tentang keterampilan kewirausahaan, seperti analisis pasar, pengelolaan keuangan, dan pemasaran digital. Contohnya, beberapa sekolah di Indonesia telah mengintegrasikan simulasi bisnis online dalam kurikulum mereka, memungkinkan siswa untuk belajar sambil mempraktikkan etika digital.

________________________________________

PENTINGNYA ETIKA DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN

1. Tantangan Etika di Dunia Digital

Dunia digital membawa tantangan baru, seperti penyebaran hoaks, pelanggaran privasi, dan cyberbullying. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh UNESCO (2022), sekitar 47% siswa mengalami atau menyaksikan bentuk pelanggaran etika digital selama pembelajaran daring. Tantangan ini menunjukkan pentingnya pendidikan yang tidak hanya fokus pada keterampilan teknis tetapi juga kesadaran etika. 

2. Kesadaran Etika Digital

Kesadaran etika digital meliputi kemampuan memahami hak cipta, privasi data, dan tanggung jawab dalam berinteraksi di dunia maya. Misalnya, siswa diajarkan untuk menghormati konten digital milik orang lain dengan mencantumkan sumber yang benar dan menghindari plagiarisme. Pendidikan ini juga melibatkan diskusi tentang dampak moral dari keputusan mereka di dunia digital.

________________________________________

MEMBANGUN KARAKTER SISWA MELALUI E-COMMERCE

1. Pembelajaran Berbasis Proyek E-Commerce

Pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) menawarkan pengalaman nyata yang relevan bagi siswa. Dalam konteks e-commerce, siswa dapat diajak untuk membuat toko online sederhana, memasarkan produk, atau mengelola keuangan. Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis tetapi juga melibatkan proses refleksi atas dampak etis dari keputusan mereka, seperti kejujuran dalam menjual produk dan transparansi dalam transaksi. 

2. Etika Digital dalam Proyek E-Commerce

Proyek e-commerce memberikan kesempatan untuk menanamkan nilai-nilai etika digital. Guru dapat memandu siswa dalam memahami pentingnya kejujuran, integritas, dan tanggung jawab dalam perdagangan elektronik. Misalnya, siswa dapat didorong untuk memikirkan bagaimana menampilkan informasi produk secara jujur dan memastikan data pelanggan dikelola dengan aman. 

3. Penggunaan Teknologi untuk Kebaikan

Selain aspek teknis, siswa juga dapat diajarkan untuk menggunakan teknologi demi kebaikan sosial. Contohnya, mereka dapat merancang proyek e-commerce untuk mendukung kegiatan amal, seperti penggalangan dana daring untuk masyarakat yang membutuhkan. 

________________________________________ 

KOLABORASI SEKOLAH DAN ORANG TUA 

1. Peran Sekolah

Sekolah memegang peran penting dalam menyusun kurikulum yang mengintegrasikan teknologi dan nilai-nilai etika. Misalnya, kurikulum dapat mencakup modul khusus tentang kewirausahaan digital yang menanamkan nilai-nilai moral di setiap langkah pembelajaran. 

2. Dukungan Orang Tua

Orang tua juga memiliki tanggung jawab untuk memantau dan mendukung penggunaan teknologi oleh anak-anak di rumah. Diskusi terbuka tentang pengalaman digital anak dapat membantu membangun pemahaman yang lebih baik tentang etika digital. ________________________________________ 

STUDY KASUS: 

1. Implementasi di Sekolah Digital - Studi Kasus: SMA DQ 

SMA DQ, Sebuah sekolah yang mengintegrasikan teknologi dalam kurikulumnya, menjadi contoh nyata keberhasilan pembelajaran berbasis digital. Salah satu program unggulan sekolah ini adalah "Proyek E-Commerce untuk Pemula," di mana siswa diajarkan membuat toko online menggunakan platform sederhana seperti Shopee atau Tokopedia. Selama proyek berlangsung, siswa dilatih untuk memahami pentingnya transparansi dan tanggung jawab dalam bertransaksi. 

2. Hasil dan Dampak 

Program ini berhasil meningkatkan keterampilan teknis dan kesadaran etika siswa. Siswa tidak hanya memahami bagaimana memanfaatkan teknologi untuk menghasilkan nilai ekonomi tetapi juga memiliki pemahaman yang mendalam tentang tanggung jawab moral di dunia digital.

 ________________________________________ 

KESIMPULAN

Transformasi digital dalam pendidikan tidak bisa dihindari. Organisasi digital dan perdagangan elektronik menjadi peluang sekaligus tantangan bagi pendidikan modern. Dengan memanfaatkan e-commerce sebagai sarana pembelajaran, sekolah dapat membangun karakter siswa yang tidak hanya cakap secara teknis tetapi juga memiliki kesadaran etika yang kuat. Kolaborasi antara sekolah, guru, dan orang tua sangat diperlukan untuk menciptakan generasi muda yang bertanggung jawab di dunia digital. ________________________________________ 

Daftar Pustaka 

1.World Economic Forum. (2020). The Future of Jobs Report 2020. Geneva: WEF. 

2.UNESCO. (2022). Global Education Monitoring Report: Technology in Education. Paris: UNESCO. 

3.OECD. (2021). Teaching and Learning in the Digital Age. Paris: OECD Publishing. 

4.Kemendikbud RI. (2021). Laporan Survei Pembelajaran Jarak Jauh di Indonesia. Jakarta: Kemendikbud. 

5.McKinsey & Company. (2021). Reskilling in the Digital Era: How to Prepare the Workforce for the Future. New York: McKinsey.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun