Awal desember yang basah.
Dimensi sepi kembali menyelimuti hati.
Pada pagi yang entah.
Mengalun sendu nada-nada gairah.
Telah jatuh di hadapan wajah.
Kabar dari matamu yang berbinar lelah.
Terhapus sudah,
Sendu air mata darah.
Sulit.
Sungguh tidaklah mudah !
Selalu ku rapal dalam ingatan.
Kau yang dulu acuh,
Kini mulai teduh dan tak lagi acuh.
Aku kamu kita adalah satu yang salah.
Tak apa mengapa,
Bila kita sama-sama kalah.
Supaya segera usai lelah.
Kan hadir awal bulan yang indah.
***
Ihsan santana
Jambi, 01 Desember 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H