Mohon tunggu...
Ihsania Torfi Rangkuti
Ihsania Torfi Rangkuti Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Identitas Diri pada Anak Usia Dini: Pembentukan Jati Diri di Tahun-Tahun Awal

27 Mei 2024   22:36 Diperbarui: 27 Mei 2024   22:39 1450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Keluarga 

Keluarga memainkan peran penting dalam pembentukan identitas diri seorang anak. Anak merasa aman dan dihargai oleh pola asuh yang mendukung, penuh kasih, dan responsif. Interaksi dengan anggota keluarga yang berbeda menawarkan berbagai perspektif dan peran yang dapat mereka tiru . Pengembangan rasa percaya diri dan nilai diri anak dibantu oleh orang tua yang mendengarkan, memperhatikan, dan menghargai pendapat anak. Dukungan emosional dari orang tua juga penting untuk membantu anak mengatasi rasa takut dan cemas serta membangun rasa aman dan percaya diri.

2. Lingkungan Sosial 

Perkembangan identitas diri juga dipengaruhi oleh interaksi dengan orang dewasa di luar keluarga dan teman sebaya. Anak-anak belajar tentang penyelesaian masalah, kerja sama, dan konflik melalui bermain bersama. Selain itu, pengasuh dan guru pada kehamilan dapat memberikan dukungan yang signifikan dalam perkembangan ini. 

Anak-anak yang memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang akan memperoleh keterampilan sosial yang lebih baik dan pemahaman yang lebih luas tentang dunia di sekitar mereka. Pengalaman positif dalam lingkungan sosial membantu mereka merasa diterima dan dihargai, sementara pengalaman negatif dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan harga diri mereka.

3. Budaya dan Nilai 

Bagaimana identitas dirinya pada anak juga dipengaruhi oleh budaya dan norma yang berkembang di dalam keluarga dan masyarakatnya. Anak-anak memperoleh pemahaman tentang siapa mereka dan hubungan mereka dengan dunia luar melalui tradisi, bahasa, keyakinan, dan norma sosial. Nilai-nilai keluarga, seperti pentingnya pendidikan, kerja keras, dan rasa hormat, akan membentuk pandangan anak tentang diri mereka sendiri dan aspirasi mereka di masa depan. Selain itu, budaya dan nilai juga mempengaruhi bagaimana anak memahami peran gender, etnisitas, dan identitas sosial lainnya.

4. Pentingnya Pembentukan Identitas Diri yang Sehat 

Perkembangan psikologis dan emosional anak-anak usia dini sangat dipengaruhi oleh terbentuknya identitas diri yang kuat dan positif. Anak-anak dengan identitas diri yang kuat dan cenderung positif memiliki harga diri yang tinggi, kemampuan sosial yang baik, dan ketahanan terhadap stres dan tantangan hidup. Anak-anak dengan identitas diri yang sehat akan lebih mampu mengambil keputusan yang bijaksana, menghadapi tekanan sosial dan emosional, dan membentuk hubungan yang positif dengan orang lain. Identitas diri yang sehat juga membantu kesejahteraan mental dan emosional anak, yang penting untuk kesuksesan mereka di masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun