Karena Jupri diminta lansung hari itu juga uang 150 ribu, Jupri mencoba memelas dan sedang berpura pura bohong, bahwa uang baru ada besok. Namun Gareng tidak memaksa dan memahami untuk mentransfer uang besok.
Setelah Gareng pulang dari rumahnya, Jupri langsung mencari semua informasi lowongan serupa apakah ada oknum dalam seleksi tersebut. tak pakai lama, dalam mesin pencari google, ada beberapa berita yang memberitahu bahwa banyak warga terjebak sebagai penerima atau pendamping oleh oknum tersebut. nominalnya pun sama, yaitu menyetor uang 150 ribu rupiah.Â
Setelah itu berita itu ia tunjukkan ke Ibunya, bahwa oknum yang kerumahnya tadi mencoba menipu dirinya. Ibu yang melihat berita online di gawai milik Jupri pun cukup terkejut, dan meminta Jupri waspada.Â
Keesokan harinya, telpon Jupri berdering,telepon masuk itu dari Gareng. Ia menanyakan kapan uang tersebut di transfer agar dokumennya cepat di screening. Â Karena banyak informasi janggal, Jupri sudah memutuskan untuk menolak ajakan tersebut. dan mencoba memberi tahu bahwa pada malam kemarin ia sudah diterima kerja, namun berstatus kerja dari rumah atau WFH (Work From Home).Â
Mendengar penjelasan tersebut, gareng tidak lagi menghubungi Jupri.Â
Â
NB : Jika ada kesamaan pengambilan nama mohon untuk dimaklumi, bahwa itu hanya bentuk nama samaranÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H